Sedeqah Pangan Cahaya Aceh dari Kampung Konflik hingga Pedalaman Singkil

Penerima bantuan sedeqah pangan cahaya Aceh. (Foto IST)
Penerima bantuan sedeqah pangan cahaya Aceh. (Foto IST)

PM, Banda Aceh — Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H, Yayasan Cahaya Aceh kembali menyalurkan sedeqah pangan Ramadhan 1441 H untuk warga kurang mampu dan anak yatim. Bila tahun lalu dipusatkan di Aceh Besar, sekarang lebih di fokuskan ke sejumlah daerah tingkat II di pedalaman Aceh, Minggu (26/4/2020).

Apalagi kondisi sekarang kita mengalami musibah Covid-19, jadi momentum sedeqah pangan juga kepedulian dan mengajak semangat berbagi untuk sesama.

“Tahun lalu, Kita bekerjasama dengan Kafalah Indonesia dan Lembaga Internasional, Hasene yang bermarkaz di German. Karena wabah Corona di Eropa dan Amerika, maka tahun ini kita galang dana via medsos untuk menjalankan program” sebut Mushalin Zulkifli, Ketua Yayasan Cahaya Aceh.

Dalam beberapa hari ini alhamdulillah kita sudah menyalurkan mulai dari Pidie, Bireuen, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Selatan, Abdya, Aceh Besar, Aceh Timur dan Aceh Singkil. İnsya Allah akan terus berlanjut dalam Ramadhan ini hingga seluruh Aceh.

Para guru dan relawan Cahaya Aceh yang sedang berada di daerah masing masing, memanfaatkan waktu selain mengedukasi masyarakat, juga menyerahkan sedeqah pangan Ramadhan yang berisi bahan pokok seperti beras, telur, sirup, gula, susu, roti, dan minyak kepada kaum Dhuafa dan Yatim yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Geuchiek Desa Pante Krueng dan Muspika Cegah Penyebaran Covid-19 dengan Membagi-Bagi Masker

Metode pengumpulan donasi dilakukan dengan melakukan transfer ke Rekening Yayasan Cahaya Aceh masing masing 1 paket Rp. 200.000,-.

“Jadi semua orang boleh ikutan. Bisa 1 paket atau setengah paket. Bisa juga lebih. Kami yang mahasiswa ya minimal 1 paket” ujar Ustadzah Ria di Nagan Raya.

“İni sungguh pengalaman yang luar biasa dan menantang. Kami diberi kesempatan oleh Cahaya Aceh pergi kerumah rumah penduduk di pedalaman dan melihat kondisi mereka langsung” cetus Efendy yang sedang menyalurkan bantuan di Aceh Selatan.

Di Kabupaten Pidie dan Bieuren, Naufal Aura, Zuhra dan Fadhil yang diberi amanah menyampaikan sedeqah pangan untuk saudara kita yang membutuhkan. “Terharu sekali, ada yang menangis. Banyak yang jarang dapat bantuan, padahal sangat membutuhkan” sebut Nauwal di Kecamatan Simpang Tiga Pidie.

Baca Juga: Refleksi 21 Tahun Kabupaten Aceh Singkil, Denyut Nadi Ekonominya Kian Kencang

Di Aceh Jaya, sedeqah pangan Cahaya Aceh tahun ini dibagikan di desa Sarah Raya. “ Bahagia sekali, nenek nenek yang usia lanjut dan sangat membutuhkan itu mendoakan kami dan para donatur sambil menangis” ucap Fahrul di Aceh Jaya.

Di Aceh Besar dipilihkan wilayah bekas konflik di Cot Keueng, Kutabaro. Para janda konflik dan anak yatim dikumpulkan di Desa Tumbo Baroh, wilayah terparah konflik dahulu.

Rusli, relawan di Aceh Singkil membagikan sedeqah pangan dengan menggunakan boat. “ Alhamdulillah Semoga berkah” ujarnya di Desa Kayu Menang Kec. Kuala Baru. Kab. Aceh Singkil.

Pembagian ini akan terus berlanjut hinggai pantai Tengah Tenggara, mulai Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.

Cahaya Aceh dinisiasi oleh Azwir Nazar mantan Presiden Mahasiswa Indonesia di Turki. Meski baru dua tahun, Yayasan ini telah banyak melakukan kegiatan pendidikan, sosial, agama dan kemanusiaan.

Di Aceh Besar, Cahaya Aceh memiliki satu balai yang diberi nama Balai Edukasi dan Taman Baca Cahaya Aceh, tiap sore anak anak belajar secara gratis yang diasuh oleh para relawan baik yang sedang kuliah di Banda Aceh, maupun alumni Luar Negeri. Para relawan ini tidak dibayar dan melakukannya dengan ikhlas sesuai bidang ilmu masing masing.

Di bidang agama, selain mengadakan kegiatan harian seperti pengajian figh bagi ibu ibu dan Tafsir untuk Bapak Bapak, YCA juga sering mengadakan kegiatan peringatan hari hari besar Islam. Baik sendiri maupun bergandeng tangan dengan komunitas lainnya.

Di bidang kemanusiaan, YCA beberapa kali menginisiasi kegiatan sosial, bukan saja di Aceh, tapi juga untuk gempa Lombok dan beli baju lebaran bagi anak anak pengungsi Suriah dan Uygur di Istanbul, Turki. Insya Allah di Turki kita punya cita cita. Ada rumah Cahaya Aceh di ibukota dunia” harap Dedy Irwanda, relawan Cahaya Aceh disana.

“Alhamdulillah semoga istiqamah, sekarang ada lebih 40 relawan yang mengajar dan ratusan anak anak muda terlibat dalam berbagai kegiatan Cahaya Aceh meski berada di Luar Aceh dan mancanegara” sebut Firmansyah Asnawi, Representatif CA di Jakarta.

YCA juga mengucapkan terima Kasih bagi semua donatur yang telah berpartisipasi, kita tak melihat besar kecil jumlahnya, karena 100 persen insya Allah akan kita salurkan ke yang berhak. Yang penting adalah keihlasan kita semua dan saling berbagi. Tanpa harus menyalahkan siapapun dalam kondisi begini” tutup Intan, qariah Cahaya Aceh di Abdya.

Semoga Sedeqah Pangan ini terus menginspirasi banyak komunitas lain untuk bergerak dan bermanfaat.[]

Ikuti perkembangan berita Covid-19 di Aceh.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

b7363b43 329c 4ab3 8728 6e75f66a27e7
Calon gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah, membesuk Rahila Nada Filza di Rumah Sakit Cut Meutia Lhokseumawe, Sabtu (19/10/2024). Rahila disiram air baterai oleh ayah tirinya yang menyebabkan 40 persen kulit wajahnya rusak.

Bustami Hamzah Besuk Remaja yang Disiram Air Baterai oleh Ayah Tiri, Tawarkan Biayai Pengobatan