PM, TAPAKTUAN – Menghidari polemik dan sandungan hukum terhadap dana bantuan sosial (bansos), Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKPPP) Kabupaten Aceh Selatan memverifikasi lebih kurang 17.000 kelompok tani yang terdaftar di instansi itu.
“Kita harus waspada dalam menyalurkan bantuan kepada kelompok tani. Maraknya proposal yang diajukan bisa menimbulkan petaka jika ternyata ada yang fiktif. Penyaluran dana Bansos benar-benar harus tepat sasaran dan diterima kelompok tani aktif,” kata Kepala BKPPP Aceh Selatan, Ir H Herman Arsyad MM di Tapaktuan, Selasa (1/09/2015).
Secara aturan, masing-masing kelompok tani harus memiliki lahan seluas 25 hektar, memiliki pengurus dan anggota yang aktif serta berkesinambungan. Kondisi ini harus dibenahi dengan baik sehingga pemerintah tidak kecolongan dalam menyalurkan bantuan.
Herman menyatakan, kelompok tani yang terdaftar tersebut meliputi kelompok Pertanian, Perternakan dan Perkebunan. Sesuai dengan persyaratan, aturan dan pertimbangan hukum, maka tidak semua kelompok tani mendapatkan bantuan dari pemerintah, kecuali memenuhi kriteria tersebut. Bantuan kelompok tani disalurkan melalui dinas Pertanian dan Perternakan serta Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Dinas Kelautan dan Perikanan.
“Sedangkan BKPPP hanya melakukan pengawasan dan penyuluhan terhadap kelompok tani tersebut,” ujarnya.
Menurut Herman, skalaprioritas Pemerintah terkait program Ketahanan Pangan adalah fokus meningkatkan swasembada pangan terhadap program upaya khusus (upsus) yang dicanangkan Presiden yang meliputi, Padi, Jagung dan Kedelai.
“Ketiga tanaman ini sedang diupayakan peningkatannya di 18 kecamatan sesuai kondisi lahan masing-masing wilayah. Ujung tombak dan harapan pemerintah bertumpu kepada kelompok tani dan komponen masyarakat lainnya, sehingga program itu sukses dengan baik dan mampu memakmurkan kehidupan rakyat,” kata Herman.
Dia mengatakan, Bupati Aceh Selatan telah menginstruksikan kepada masyarakat di daerah itu, agar menanam padi secara serentak dan mampu melaksanakan panen lima kali dalam kurun waktu dua tahun, di atas lahan pertanian yang tersedia di daerah itu mencapai 15.000 hektar.
“Untuk tanaman Padi di fokuskan di wilayah Labuhanhaji Raya, Meukek, Sawang, Samadua serta Kluet Raya. Sedangkan tanaman Jagung dan Kedelai dipusatkan di wilayah Trumon Raya, Bakongan Raya dan juga Kluet Raya,” pungkasnya.
[PM005]
Belum ada komentar