DUNIA mengutuk, tapi Israel yang menjadi biang keladi terus membombardir Jalur Gaza, Palestina. Sudah ratusan orang tewas dan cedera, sebagian besar anak-anak, akibat roket yang mereka lepaskan secara membabi buta. Sejak melakukan serangan udara pertengahan bulan ini, tidak terlihat ada penurunan serangan dari Israel. Nafsu membunuh mereka masih menggebu, tak peduli terhadap kutukan dan sesal datang dari berbagai penjuru.
Dukungan terhadap Palestina-baik dari pimpinan berbagai negara, warga Islam seluruh dunia, bahkan dari masyarakat lintas agama-tidak membuat Israel menurunkan nafsu membunuhnya. Tidak hanya nyawa, tetapi harta benda penduduk Gaza hancur berantakan, juga masjid, bahkan sebuah rumah sakit yang dibangun Indonesia yang masih dalam pengerjaan pembangunan tidak luput dari hantaman roket.
Apa yang dilakukan Israel sudah sangat keterlaluan. Bahkan umat dari agama non-Islam pun sudah geram, termasuk sederet nama top dari arena sepak –
bola liga dunia tidak hanya menyesalkan, tetapi turut turun tangan memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan penduduk Palestina.
Di Indonesia sendiri, negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia, di tengah gonjang-ganjingnya negeri ini karena berbagai alasan, termasuk demo buruh, masih ada saja masyarakat yang memberikan perhatian khusus pada nasib rakyat Palestina. Tidak hanya dalam bentuk unjuk rasa, tetapi juga penggalangan dana.
Indonesia selama ini memang dikenal sebagai salah satu negara yang sangat peduli terhadap nasib Palestina. Perhatian sangat besar diperlihatkan (mantan) Presiden Soeharto. Kini pun, di bawah komando Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), negeri ini tetap memberikan perhatian walau dinilai belum maksimal.
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia memang sewajarnya diharapkan menjadi tulang punggung dalam menghimpun kekuatan menekan Israel untuk menyelamatkan rakyat Palestina. Karena itu, tidak berlebihan apabila tidak sedikit yang mendorong Presiden SBY untuk melakukan pendekatan kepada Barack Obama, yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Apalagi ada kesempatan untuk melakukannya, yakni dalam acara KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, yang saat ini sedang berlangsung. SBY bisa memanfaatkan pertemuannya dengan Obama di KTT ASEAN guna membicarakan agresi Israel ke Palestina. Sudah menjadi rahasia umum, Israel merasa kuat karena mendapat dukungan dari AS. Karenanya, SBY harus mampu memanfaatkan kedekatan Indonesia dengan Obama untuk menekan Israel.
Indonesia di bawah komando SBY sewajarnya bisa memanfaatkan kelebihannya untuk menekan Israel, termasuk dengan memanfaatkan negara-negara anggota koalisi ekonomi berpengaruh di dunia (G-8) dan organisasi negara-negara Islam (OKI). Peluang untuk mengambil peran bagi Indonesia untuk menyelamatkan Palestina cukup terbuka, termasuk misalnya mengajak negara-negara sahabat memboikot produk Israel. Indonesia selayaknya memanfaatkan segala peluang yang ada.[suarakarya]
Belum ada komentar