foto: Ist

Jejak rekanan lawas mulai tercium, penyidik mulai mengagendakan pemeriksaan Saiful Husen, pemilik sebenarnya PT Supernova.

Nama Ir Saiful Husen mulai disebut saksi yang diperiksa penyidik kejaksaan. Dalam pemeriksaan beberapa saksi sebelumnya, kepada penyidik, mereka menyebut hanya mengenal Saiful Husen sebagai pemilik PT Supernova. Kemudian, mereka dikenalkan oleh Saiful dengan Hendra Saputra.

“Karena itulah, kami akan periksa dia (Saiful Husen). Kita sudah jadwalkan pemanggilannya pada Rabu pekan depan,” sebut Muhammad Zulfan, Kasi Pidsus Kejari Banda Aceh.

Saiful Husen memang ditengarai sebagai orang yang mengatur berbagai proyek di Kemenag Aceh. Ia dijadwalkan akan diperiksa penyidik pada Rabu, 14 Juni 2017. Ini adalah pemanggilan pertama kepada Saiful Husen. Berdasarkan penelusuran Pikiran Merdeka dan pengakuan dari pihak di internal Kemenag Aceh, Saiful adalah pihak yang mengatur berbagai proyek di Kemanag Aceh. Dosen senior Teknik Sipil Unsyiah ini punya pengaruh kuat di jajaran institusi keagamaan tersebut.

Paman dari tersangka Hendra Saputra ini disebut-sebut adalah pemilik PT Supernova yang sesungguhnya. Namun, dengan keberadaan sebagai dosen PNS, dia memberikan perusahaan itu untuk diurus keponakan dan anaknya. Nama Saiful Husen sendiri cukup populer di kalangan pengusaha di Aceh. Dia juga diketahui menjabat Ketua Perusahaan Jasa Kontruksi (Perjasi) Aceh.

Saat Pikiran Merdeka menurunkan berita Gurita Proyek Bermasalah di Kemenag Aceh pada 13 Oktober 2016, Saiful Husen mengaku hanya PT Supernova Jaya Mandiri perusahaan miliknya. Bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, Saiful Husen pernah menjabat sebagai Komisaris Utama dalam perusahaan tersebut. Namun, sekarang dirinya mengaku tidak lagi terlibat aktif di dalamnya.

“Perusahaan itu sekarang diurus oleh anak-anak muda, saya lebih konsen di kampus sekarang,” aku Saiful Husen.

Saa itu, dia juga mengaku tidak berafiliasi dengan rekanan lain yang melaksanakan proyek di Kemenag ACeh. Saiful juga membantah berafiliasi dengan beberapa perusahaan milik adik dan temannya dalam mengerjakan proyek-proyek di Kanwil Kemenag Aceh. Tuduhan adanya monopoli proyek yang dikerjakan keluarga dan teman-temannya di instansi agama itu dinilainya sebuah fitnah tanpa ada dasar.

Misalnya PT Puga Bangun Cemerlang dan Pilar Jurong Sejati milik Syarwan Puteh yang merupakan kolega Saiful Husen, PT Donya Lestari Konsultant dengan Direktur Zahidi Irwanda (adik ipar Saiful Husen) satu alamat dengan PT Supernova Jaya Mandiri dan PT Pemvad Kharisma dengan direktur Dedi Gunawan (keponakan Saiful Husen).

Menurut Saiful Husen, perusahaan–perusahaan milik adik ipar dan temannya itu merupakan perusahaan profesional di bidangnya masing-masing. Mereka murni memenangkan proyek tersebut karena dianggap memenuhi kualifikasi oleh Pokja saat mengikuti lelang.

“Lelang eloktronik ini sangat sulit direkayasa, karena bisa diakses langsung, khususnya oleh penyidik. Jadi bisa ketahuan jika ada rekayasa pemenangnya. Beda dengan sistem lelang konvesional seperti dulu, rekanan dan panitia mudah bermain,” kata Saiful kala itu.

Sepertinya tantangan Saiful Husen mulai dijawab jaksa. Kini dia bakal diperiksa sebagai saksi bersama anaknya sebagai salah satu Direktur PT Supernova. Keduanya diagendakan penyidik untuk diperiksa pada Rabu dan Kamis pekan depan.

Seusai pemeriksaan Daud Pakeh, Rabu pekan lalu, kepada Pikiran Merdeka Kajari Banda Aceh Husni Thamrin memastikan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus Kemenag Aceh. Ditegaskannya, penyidik tak takut siapapun yang mungkin membekingi kasus tersebut. “Dia mau berlindung di balik siapa? Saya tak mau tahu siapa beking dia. Misalnya saja tadi dia (Daud Pakeh) tak memenuhi panggilan ketiga, maka saya sudah perintahkan penyidik untuk jemput paksa,” ujar Husni, sembari menandatangani surat pemanggilan Saiful Husen.

Husni juga mewanti-wanti para pihak yang ingin membekingi kasus tersebut. Ia berkomitmen kuat mengusut kasus tersebut hingga dilimpahkan ke pengadilan, dengan menyeret semua yang terlibat.[]

Komentar