Om Bus-Syech Fadhil Duga Ada Pihak yang Takut Adu Gagasan

WhatsApp Image 2024 11 20 at 01.38.43
Calon Gubernur Aceh nomor urut 01, Bustami Hamzah, mengecam keras keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh yang menghentikan debat Pilgub Aceh ketiga. Foto: Pikiran Merdeka

PM, Banda Aceh – Calon Gubernur Aceh nomor urut 01, Bustami Hamzah, menyayangkan penghentian debat kandidat ketiga Pilkada Aceh 2024 yang digelar di The Pade Hotel, Aceh Besar, Selasa malam (19/11/2024).

Bustami menilai penghentian ini terjadi karena pasangan calon nomor urut 02, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah, tidak siap beradu gagasan.

Kericuhan bermula ketika Bustami sedang menyampaikan visi dan misi bersama calon wakilnya, Fadhil Rahmi. Pada saat itu, pendukung paslon 02 mulai menginterupsi dan bahkan merangsek naik ke panggung, menyebabkan debat harus dihentikan sementara.

Bustami menepis tudingan dari kubu lawan yang menyebutkan ia menggunakan alat bantu khusus selama debat. Ia menjelaskan alat elektronik yang terlihat di kerah kemejanya hanyalah microphone untuk merekam suaranya, yang nantinya digunakan untuk konten media sosial.

Baca: Bustami Hamzah: Pembatalan Debat Ketiga Bukti Dugaan Konspirasi KIP Aceh dan Paslon 02

Baca: Debat Terakhir Pilgub Aceh Ricuh, Pendukung Mualem-Dek Fadh Naik ke Panggung

“Yang saya gunakan itu microphone biasa, alat penjernih suara untuk keperluan konten. Bukan alat bantu pendengaran atau lainnya,” ujar pria akrab disapa Om Bus oleh pendukungnya ini.

Ia juga menegaskan bahwa penggunaan alat tersebut tidak dilarang oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.

Menurut Bustami, kericuhan yang dipicu oleh pendukung paslon 02 adalah alasan untuk menghindari adu gagasan. “Ini alasan mereka saja, karena mereka tidak siap beradu argumen. Rakyat bisa menilai sendiri siapa yang lebih siap menyampaikan visi dan misi,” tegasnya.

Baca juga: Bustami Hamzah dan Hollyland Lark M2: Teknologi Modern yang Disalahpahami

Calon Wakil Gubernur nomor urut 01, Fadhil Rahmi, juga menyayangkan keputusan penghentian debat. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap melanjutkan debat kapan saja.

“Sangat disayangkan keputusan ini. Kami siap melanjutkan debat malam ini, bahkan hingga subuh sekalipun. Kami tidak meninggalkan lokasi, tetap di situ sebagai bukti kesiapan kami untuk mengadu gagasan,” Syech Fadhil.

Pasangan Om Bus-Syech Fadhil meminta KIP Aceh segera menjadwalkan ulang debat untuk memastikan visi dan misi mereka dapat tersampaikan kepada masyarakat Aceh secara transparan.

Baca juga: Bustami Hamzah: Pembatalan Debat Pilgub Aceh adalah Pelanggaran Pemilu

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

119f5e8b e436 4461 9aa1 084a066d9e581
Sekretaris Daerah Aceh Besar, Sulaimi, bersama Asisten II, Kepala OPD serta Forkopimcam memantau harga daging di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (22/3/2023). [Dok. Media Center Aceh Besar]

Meugang Terakhir, Harga Daging dan Sembako di Pasar Lambaro Normal