logo anfrel

logo anfrelLhokseumawe –Sejumlah kandidat bupati Aceh Utara, melaporkan aksi teror yang pernah mereka alami selama berlangsungnya tahapan Pemilukada Aceh ke pihak pemantau dari Asian Network For Free Election (ANFREL) Thailand, Sabtu (7/4).

Laporan itu disampaikan para calon bupati dari jalu independen (persorangan) ketika ketua tim ANFREL, With Alexander Gatchell menemui mereka di kantor tim sukses serta di rumah kandidat masing-masing untuk menanyakan terkait proses Pemilukada Aceh.

Amatan Pikiran Merdeka, kandidat pertama ditemui tim ANFREL , yakni Umar HN  calon bupati Aceh Utara dari jalur perorangan. Dalam kesempatan itu, Umar HN menyatakan dirinya kerap mendapat  akasi teror, bahkan diintimidasi oleh pihak-pihak tertentu. Sehingga, menurut Umar HN, pelaksanaan Pemilukada Aceh dapat diaktakan tidak sesuai di harapkan.

Setelah mendengar keterangan Umar HN, tim pemantau asing itu selanjutnya menemui calon Bupati Aceh Utara, Ilyas A Hamid di rumahnya di jalan Malikussaleh, Desa Lancang Garam, Lhokseumawe.

Dalam dialog tersebut, Ilyas A Hamid, mengungkapkan kalau selama ini pihaknya sering menerima ancaman. “ Selama ini saya dan timses saya di teror oleh kader PA. Menurut saya Pemilukada ini tidak jurdil, karena tingginya voleme k kekrasan dan intimidasi “kata mantan kombatan GAM itu.

Setelah Ilyas A Hamid alias Ilyas Pase, tim menemui pasangan Sulaiman B- Syarifuddin di kantor pusat timses di jalan Merdeka, Desa Simpang empat, Lhokseumawe.

Tim asing itu langsung disambut oleh cabup /wacabup, Sulaiman-Syarifuddin. Dalam kesempatan itu Sulaiman B, mengungkapkan hal yang sama terhadap tingginya ancaman dan teror bagi dirinya dan peserta pemilukada lainnya yang bukan di bawah Politik Partai Aceh.

“Selama ini saya dan timses menerima teror baik itu ancaman secara fisik maupun nonfisik, dan menurut saya itu teroris Aceh yang harus di berantas oleh Tim Densus Mabes Polri”kata Sulaiman.

Setelah mendegar pendapat dan masukan dari tiga kandidat tersebut, pemantau asing itu menerima visi misi yang diberikan oleh ketiga kandidat tersebut.

With Alexander Gatchell, yang didampingi penerjamahnya, Azhar, pada wartawan mengatakan,tujuan mereka ke Aceh hanya ingin memantau bagaimana proses demokrasi itu berjalan.

“Kami dari AFREL ada 11 orang di seluruh Aceh yang ditugaskan memantau pelaksanaan Pemilukada Aceh dan saya ditugaskan untuk memantau di wilayah pesisir Utara dan Timur” katanya,

Menurut  Alexande, temuan yang mereka dapatkan nantinya, akan diteruskan kepada penyelenggara Pemilukada baik itu Panwasluh, KIP Aceh maupun Pemerintah Aceh dan donatur mereka.

Setelah menemui sejumlah kandidat di Aceh Utara, tim itu kemudian akan menemui Kapolres Aceh Utara untuk mengetahui sejauh mana kesiapan aparat keamanan dalam mengamankan pesta demokasri di Aceh Utara itu.[pm/cff]

Komentar