Ajukan Proposal Investasi Pulau Banyak, Ini Tawaran ke UEA

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Bupati Aceh Singkil Dulmusrid, Kadisbudpar Aceh Jamaluddin dan Staf Khusus Gubernur Aceh, Iskandar, bertemu Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membahas Investasi pariwisata Provinsi Aceh dengan UEA di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (13/11/2020). (Foto/Humas)
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Bupati Aceh Singkil Dulmusrid, Kadisbudpar Aceh Jamaluddin dan Staf Khusus Gubernur Aceh, Iskandar, bertemu Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membahas Investasi pariwisata Provinsi Aceh dengan UEA di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (13/11/2020). (Foto/Humas)

PM, Banda Aceh – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah baru saja menyerahkan proposal investasi pariwisata Pulau Banyak, Aceh Singkil kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (13/11/2020) di Jakarta.

Kata Nova, pertemuan keduanya menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Duta Besar Uni Emirat Arab, Abdulla Salem Al Dhaheri, 8 Oktober 2020 lalu, terkait dengan rencana UEA untuk berinvestasi pada bidang pariwisata di Aceh.

“Pak menteri rencananya akan menyambangi Abu Dhabi untuk menawarkan proposal investasi tersebut. Ia sudah bicara dengan Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei,” ujar Nova. Pembicaraan itu, sambungnya, termasuk meyakinkan pihak Abu Dhabi agar mengirimkan tim survei ke Pulau Banyak yang memiliki 63 pulau itu.

Baca Juga: Sengketa 4 Pulau di Aceh Singkil

Di samping itu, Pemerintah Aceh sendiri menawarkan proyek terpadu, termasuk pembangunan pelabuhan udara yang bisa menghubungkan langsung dari Abu Dhabi ke Pulau Banyak.

“Kedua, menawarkan hotel resort. Mereka tertarik untuk investasi di Pulau Banyak, karena jarak dari Abu Dhabi ke Aceh hanya 5 jam,” katanya.

Soal model kerja sama, kata Nova, Menko Luhut sempat membahas hal itu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar.

Berita Terkait: Refleksi 21 Tahun Kabupaten Aceh Singkil, Denyut Nadi Ekonominya Kian Kencang

“Model kerja sama yang diminta Menteri Siti, seperti di Labuan Bajo. Modelnya itu mulai 50 tahun, kemudian bisa diperpanjang per 20 tahun, hingga 90 tahun ke depan,” tandas Nova.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait