Tim BKSDA Ungkap Hasil Pemeriksaan Kematian Gajah Ollo di Aceh Jaya

Tim BKSDA Ungkap Hasil Pemeriksaan Kematian Gajah Ollo di Aceh Jaya
Tim BKSDA Aceh dan dokter hewan dari Unsyiah memeriksa beberapa bagian organ dalam gajah Ollo, yang ditemukan mati Kamis lalu (13/8/2020) di Aceh Jaya. (Foto/BKSDA)

PM, Aceh Jaya – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengerahkan tim bekerjasama dengan dokter hewan dari Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Unsyiah untuk mengecek penyebab sementara kematian Ollo, gajah jinak yang berada di CRU Sampioniet, Aceh Jaya, Kamis lalu.

Berdasarkan olah TKP, pihaknya mengaku tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan. Sedangkan hasil nekropsi oleh dokter hewan, ditemukan masalah pada organ dalam gajah Ollo.

“Pada pemeriksaan ekternal tubuh tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik seperti luka tusuk, sayat, peluru, sengatan listrik, bakar, ataupun benturan/ trauma tumpul,” ujar Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto dalam keterangan resminya, Jumat (14/8/2020).

Sebaliknya, lanjut dia, ketika pemeriksaan organ dalam, tim menemukan abnormalitas berupa organ dalam terlihat anemis (pucat), hiperemi dan sianosis pada bagian usus. “Ditemukan juga banyak cairan pada jantung, jantung pada bagian apek juga diselaputi oleh lemak,” kata Agus.

Untuk memastikannya, sampel organ gajah Ollo meliputi hati, jantung, usus, limpa, isi usus dan lidah akan dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik.

Sebelumnya, Kamis (13/8) sekitar jam 10.00 pagi gajah Ollo ditemukan mati. Ollo merupakan gajah jinak jantan BKSDA Aceh yang ditangkap di Bahorok, Sumatera Utara. Pada saat ditangkap gajah Ollo berusia empat tahun. Saat kematiannya gajah Ollo telah berusia 24 tahun.

Sehari sebelum kematiannya, kondisi gajah Ollo masih terlihat normal, tidak ada tanda-tanda kesehatannya menurun. Bahkan pada saat pagi hari gajah tersebut masih melakukan aktivitas rutinnya, yaitu membawa pelepah-pelepah kelapa untuk dimakan olehnya sendiri dan gajah-gajah jinak lainnya.

Gajah Ollo juga sempat dimandikan oleh mahout (pawang)-nya di sungai yang berada di belakang kamp CRU Sampoiniet. Setelah dimandikan, mahout turun dari atas gajah untuk mengambil rantai pengikat. Saat itulah tiba-tiba gajah Ollo berlari menjauh dari mahoutnya.

Tim mahout segera mengejar gajah Ollo yang berlari di seputaran camp CRU dan kemudian menyeberangi sungai. Sekitar 30 menit pengejaran, gajah Ollo ditemukan sudah terjatuh dan tidak bernyawa lagi.

“Ini merupakan kabar yang menyedihkan bagi kita. Dimana sehari setelah diperingati Hari Gajah Sedunia pada tanggal 12 Agustus 2020, kita mendapati kabar gajah jinak Ollo mati,” tutup Agus. []

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20210327 WA0098 min 1536x1024 1
Peresmian pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di halaman Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Jumat (26/3/2021). [Dok. Ist]

Masyarakat Diimbau Biasakan Beli Produk Lokal