Rp70 Juta Raib, Cek Gu Lapor Polisi

Rp70 Juta Raib, Cek Gu Lapor Polisi
Kepolisian Sektor Lhoksukon memintai keterangan sejumlah saksi di ruang dewan guru SMKN 1 Lhoksukon. (Foto Cut Islamanda)
Kepolisian Sektor Lhoksukon memintai keterangan sejumlah saksi di ruang dewan guru SMKN 1 Lhoksukon. (Foto Cut Islamanda)
Kepolisian Sektor Lhoksukon memintai keterangan sejumlah saksi di ruang dewan guru SMKN 1 Lhoksukon. (Foto Cut Islamanda)

PM, Lhoksukon – Pembina OSIS SMK Negeri 1 Lhoksukon Endang Sulastri (38) mengaku kehilangan uang senilai Rp70 juta yang disimpan dalam tas pada Kamis (6/2/2014)siang. Saat itu tas diletakkan di dalam ruang dewan guru setempat.

Endang datang ke sekolah pada Kamis siang tadi memenuhi panggilan rapat maulid. Padahal ia sedang tidak ada jam dinas. Ia menyadari uang itu hilang dari tas saat hendak menyetor ke tabungannya di salah satu bank Lhoksukon. Sementara ia yakin membawa uang itu bersamanya. Bahkan suami dan orangtuanya pun meyakinkan hal sama.

“Tadi saya datang ke kantor UPTD Lhoksukon karena ada keperluan. Di sana, telfon saya berdering. Mahdi, Wakil Kesiswaan menanyakan kapan rapat maulid diadakan. Saya katakan sebentar lagi saya datang ke sekolah,” beber Endang kepada pikiranmerdeka.com.

Pukul 10.30 WIB saat tiba di sekolah ia mendapati Mahdi sedang mengikuti acara sosialisasi Safety Reading yang dilaksanakan Satuan Lalu-lintas Polres Aceh Utara. Untuk itu, Endang memutuskan menunggu Mahdi di ruang dewan guru. Di sana juga ada beberapa guru lainnya.

Kemudian Endang keluar ruang guru. Ia menemui beberapa siswa yang menghadiri undangan maulid bersama di SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon. Saat itu ia meminta siswanya datang ke lokasi acara lebih awal, sementara ia akan menyusul setelah usai rapat.

“Saat itu tas sempat saya tinggalkan di kantor. Setelah kegiatan sosialisasi kelar, saya kembali meninggalkan tas di tempat yang sama. Saya keluar sebentar untuk menunjukkan ruang yang ditanyakan petugas,” jelasnya.

Saat kembali, Endang melihat resleting tasnya telah terbuka. Namun ia segera menutupnya kembali. Usai rapat maulid di sekolah, ia pun memutuskan singgah di bank untuk menyetor uangnya ke rekening. “Saya ke bank sekalian mau cek gaji.”

Ketika membuka tas, ia panik melihat uangnya telah raib. “Saya telfon Pak Mahdi dan suami perihal hilangnya uang itu. Suami saya minta segera lapor polisi,” kata Endang.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Lhoksukon, Dra Nur Azizah membenarkan bahwa Endang datang ke sekolah untuk mengikuti rapat maulid.

“Kala itu di kantor ada sekitar enam guru. Saya tidak melihat persis dimana tas itu diletakkan. Yang jelas beberapa guru mengatakan Endang memang sempat keluar ruangan dan meninggalkan tas dalam kantor. Bahkan ada guru yang sempat melihat tas Endang terbuka,” ujar Azizah.

Usai menerima laporan dari Endang, pihak Polsek Lhoksukon tiba di lokasi guna melakukan penyelidikan.

“Kasus ini masih tahap penyelidikan. Kita masih memintai keterangan beberapa guru yang ada di lokasi. Nanti saya kabari hasil penyelidikannya,” tukas AKP Razali singkat. [Cut Islamanda]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pacuan Kuda Gayo Lues Sepi Penonton
Stadion Buntul Nege, Blangkejeren, Gayo Lues, yang dibangun dengan uang RP 20 Milyar, terlihat sepi saat berlangsungnya lompa pacuan kuda. Foto: Anuar Syahadat.

Pacuan Kuda Gayo Lues Sepi Penonton