PM,Banda Aceh – Partai Aceh memberikan reaksi tegas terhadap pernyataan kontroversial Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, yang merujuk pada kisruh DPRA-Pemerintah Aceh terkait pembahasan APBA 2024.
Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh, Nurzahri, dalam keterangan tertulis menyatakan bahwa pernyataan MTA telah memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat Aceh mengenai situasi Pj Gubernur. “Pernyataan Juru Bicara Pemerintah Aceh ini tentu membuat masyarakat bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi dengan Pj Gubernur, Achmad Marzuki,” ujar Jubir PA, Kamis (16/11).
Nurzahri menambahkan, “Apakah beliau sedang memainkan politik playing victim atas kegagalannya memimpin birokrasi di Aceh atau beliau sebenarnya sedang memainkan jurus mabuk untuk mengacaukan Aceh.”
Mantan anggota DPRA ini juga menyatakan bahwa persoalan ini dimulai dari sikap Pj Gubernur yang tidak memenuhi undangan DPRA untuk membahas RAPBA 2024 sebanyak tiga kali, dengan alasan sudah diwakilkan kepada TAPA.
BACA: Achmad Marzuki Mangkir Sidang Tiga Kali, APBA 2024 Terancam Molor
“Namun, setelah TAPA membahas anggaran bersama DPRA, lalu mengaku ditipu oleh TAPA yang mewakili dirinya (Pj Gubernur), dan kemudian menyuruh Jubir MTA untuk meminta simpati publik,” kata Politisi Partai Aceh ini.
Partai Aceh berharap agar Presiden Jokowi segera mengevaluasi posisi Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh dan menggantinya dengan sosok lain yang memahami aturan dan birokrasi.
BACA:DPRA Surati Forbes DPR-DPD RI, Minta Evaluasi Pj Gubernur
Sebelumnya, MTA membuat pernyataan kontroversial dengan menduga adanya konspirasi dari oknum Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) untuk menjebak Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, agar hadir ke DPRA.
Pernyataan ini juga menyeret nama calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, yang mendapat kecaman keras dari Ketua DPD Gerindra Aceh, Fadhlullah SE.
BACA:Kisruh DPRA-Pj Gubernur: Gerindra Aceh Marah karena MTA Seret Nama Prabowo-Gibran
Belum ada komentar