evakuasi korban di peusangan
Jasad Muhammad Ben Cut, warga Lueng Baro, Peusangan Selatan, saat dievakuasi oleh polisi dan warga, setelah ditemukan tewas terjerat tali nilon di Paya Cut, Peusangan, Bireuen, Sabtu (14/4).(Pikiran Merdeka/Joniful Bahri)
evakuasi korban di peusangan
Jasad Muhammad Ben Cut, warga Lueng Baro, Peusangan Selatan, saat dievakuasi oleh polisi dan warga, setelah ditemukan tewas terjerat tali nilon di Paya Cut, Peusangan, Bireuen, Sabtu (14/4).(Pikiran Merdeka/Joniful Bahri)

Bireuen—H Muhammad Ben Cut, 66, warga Lueng Baro, Peusangan Selatan, ditemukan tewas tergantung di salah satu batang durian di kebunnya di Paya Cut, Peusangan, Bireuen, Sabtu (14/4), sekira pukul 09.30 WIB. Korban dalam posisi leher terjerat tali nilon.

Korban ditemukan adiknya kandungnya, M Daut, 55, setelah dilakukan pencarian sejak Jumat (13/4) sore. Saat ditemukan, posisi badan korban menempel dibatang durian, leher terikat tali nilon, kedua kakinya juga dalam keadaan sedikit menekuk.

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghilang Jumat (13/4) sekira pukul 14.00 WIB. Pihak keluarga terus mencari korban di kawasan desa setempat, termasuk ke sejumlah famili lainnya.

Menurut keterangan warga, korban merupakan pansiunan guru Agama di SMP 1 Peusangan, selama ini korban sangat terbuka dan suka bercanda dengan warga lain yang dikenalnya.

“Sehari-hari ia sering ke kebun, kalau pagi ia sering duduk di salah satu apotik di Kota Matangglumpang Dua, sembil membaca koran. Dia pulang ke rumah dengan sepeda dayung”, sebut warga.

Sekretaris Desa (Sekdes), Lung Baro, Peusangan Selatan, Ihksan kepada Pikiran Merdeka saat evakuasi korban mengatakan, Faisal, anak korban yang baru pulang dari Langsa, mendapat  kabar bahwa ayahnya hilang sempat menelponnya untuk mengabarkan bapaknya hilang.

“Semalam (Jumat malam), Faisal, anaknya yang selama ini menetap di Langsa sempat menelpon saya dan mengatakan, kalau bapaknya tak ada di rumah kendati sudah dicari ke mana-mana”, katanya.

Setalah itu, pihak keluarga terus berusaha mencari korban, akhirnya ditemukan oleh, M Daud ,55, adik kandungnya sendiri di kawasan kebun milik korban sendiri, atau sekitar 200 meter dari arah depan rumah korban.

Setelah ditemukan korban dengan kondisi tergantung, pihak keluarga langsung melapor ke pihak kepolisian Mapolres Bireuen, setengah jam kemudian, Polsek Peusangan, Ipda Syarifuddin dibantu tim identifikasi Polres Bireuen, Brigadir Azrul langsung turun ke lokasi dan mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit Bireuen untuk di visum.

“Untuk sementara kita belum bisa memberikan keterangan penyebab atau indikasi lain, karena korban perlu divisum oleh dokter di rumah sakit”, katanya.

Sementara itu, Fitriani, 28, anak korban yang ditemui di rumah sakit dr Fauziah Bireuen mengaku, selama ini bapak sering di rumah, kalau pergi, ia selalu pamit, tapi kemarin (Jumat-red) sore. Ia menghilang dan tak memberitahu ke mana.

“Saat menghilang kemarin, bapak tak membawa Handpone, dompet dan sepedanya. Kami tahu bapak tak ada di rumah setelah mamak menelpon berulang kali, tapi Handponenya tak diangkat.

Setelah dicek kembali, ternyata suara Handponenya berdering didalam kamar, disamping dompetnya, sehingga kami mencoba mencarinya hingga ke tempat famili lainnya di Lueng Baro”,katanya.

Keterangan dr Nurlawati didampingi tim identifikasi Polres Bireuen, Brigadir Azrul mengatakan, hasinya visum, leher korban terdapat bekas jeratan tali nilon, dan tak ditemukan luka lain di tubuh korban.

“Hasil visum, korban hanya didapat bekas terjerat tali nilon, dan tak ditemukan bekas luka lainnya, kecuali luka lecet di ujung kaki kanan akibat  terkena ranting dahan. Korban dipastikan meninggal lebih dari enam jam setelah ditemukan”, katanya.

Untuk sementara, polisi mengamankan, satu pasang sandal merek swalow putih, milik korban, seutas tali nilon serta pakian korban termasuk peci yang dikenakan korban saat kejadian.[Jon]

Komentar