Peserta membawa layangan yang akan dipertandingkan ke lokasi acara.
PM Lhokseumwe – Sebanyak 46 peserta dari Sembilan Kabupaten Kota di Provinsi Aceh, mengikuti lomba “Layang Tunang” dalam rangka menyambut visit year 2015 di Taman Wisata Goa Jepang, Blang Panyang, Kota Lhokseumawe, Minggu (02/08/2015).
Acara yang memperebutkan total hadiah Rp 7.500.000 ini, diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishub Budpar) Kota Lhokseumawe.
Dalam ajang lomba “Seulayang Tunang” tersebut Kota Lhokseumawe berhasil memboyong dua piala, juara pertama atas nama Fakhri, juara ketiga diraih Irfan. Sementara juara ke dua diraih oleh Basari dari Aceh Barat.
Berikut foto-foto kemeriahan acara “Seulayang Tunang” yang didokumentasikan oleh Muksalmina Blc.
[PM 008]
Peserta membawa layangan yang akan dipertandingkan ke lokasi acara.
Penaikan layang secara simbolis oleh kepala Dishub Budpar kota Lhokseumawe pertanda acara lomba “Seulayang Tunang” dimulai.
Para peserta mengecek kesiapan layangan sebelum dilombakan.
Peserta bersiap-siap untuk menarik layangan.
Berpacu dengan waktu; menaikkan layangan diberikan waktu, jika dalam waktu yang ditentukan tersebut peserta tidak bisa menaikkan layangan atau belum bisa menghabiskan panjang tali, peserta dianggap gugur.
Masyarakat sangat antusias menyaksikan layangan meskipun dalam terik matahari
Persaingan semakin semakin seru
Batas waktu yang diberikan telah habis, semua peserta harus mengikat layangan pada kayu yang telah disediakan panitia.
Pemungut layangan selalu siap-siaga, setiap layang yang jatuh diebus dengan upah Rp. 10.000
Kondisi layangan yang jatuh.
Detik-detik penentuan sang juara; setelah berakhirnya waktu yang ditentukan, layangan yang naiknya paling tegak itulah pemenangnya.
Ekspresi sang juara.
Foto bersama para juara sekaligus penyerahan hadiah berupa piala, sertifikat dan uga uang pembinaan.
Peserta membawa layangan yang akan dipertandingkan ke lokasi acara.Penaikan layang secara simbolis oleh kepala Dishub Budpar kota Lhokseumawe pertanda acara lomba “Seulayang Tunang” dimulai.Para peserta mengecek kesiapan layangan sebelum dilombakan.Peserta bersiap-siap untuk menarik layangan.Berpacu dengan waktu; menaikkan layangan diberikan waktu, jika dalam waktu yang ditentukan tersebut peserta tidak bisa menaikkan layangan atau belum bisa menghabiskan panjang tali, peserta dianggap gugur.Masyarakat sangat antusias menyaksikan layangan meskipun dalam terik matahariPersaingan semakin semakin seruBatas waktu yang diberikan telah habis, semua peserta harus mengikat layangan pada kayu yang telah disediakan panitia.Pemungut layangan selalu siap-siaga, setiap layang yang jatuh diebus dengan upah Rp. 10.000Kondisi layangan yang jatuh.Detik-detik penentuan sang juara; setelah berakhirnya waktu yang ditentukan, layangan yang naiknya paling tegak itulah pemenangnya.Ekspresi sang juara.Foto bersama para juara sekaligus penyerahan hadiah berupa piala, sertifikat dan uga uang pembinaan.
Banda Aceh---Pemerintah Kota Banda Aceh, menyatakan keberatan dengan pernyataan yang dikeluarkan Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang...
Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupatan Aceh Utara, melakukan penggalangan dana untuk muslim Rohingya.(Pikiran Merdeka/Zubir)
PM, LHOKSUKON - Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupatan Aceh Utara, berhasil mengumpulkan Rp 7 juta lebih di hari pertama penggalangan dana untuk membantu...
Jakarta - Jelang pemungutan suara Pemilu 2014, situasi dan kondisi Aceh justru memanas. Setidaknya tiga orang tewas dalam aksi kekerasan terakhir. Komisioner Komisi...
PM, Lhokseumawe - Inisiator Lhokseumawe Club (ILC) membedah sejumlah isu permasalahan di Kota Lhokseumawe dalam diskusi bertema 'Melihat Lebih Dalam Keresahan dan...
Pusat kegiatan PORA dialihkan dari Kota Malaka ke Jantho. Kondisi itu semakin memperlambat pembangunan venue. Tanggal 9 September 2014 lalu, Gubernur Aceh yang saat...
Belum ada komentar