Debit Air Sungai Arakundo Meningkat, Warga Diminta Waspada

Debit Air Meluap Polsek Simpang Jernih Terus Pantau Daerah Rawan Banjir
Debit air Sungai Simpang Jernih masih tunggi. Warga diimbau berhati-hati. Foto direkam Selasa, (26/12/2023).

PM, Banda Aceh – Warga yang tinggal di bantaran Sungai Arakundo, Aceh Timur diminta untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan meningkatnya debit air sungai yang pasang, Selasa (26/12).

Kapolsek Julok, Ipda Rudiono, S.Sos., mengatakan, dengan cuaca yang cenderung memburuk, Rudiono mengingatkan agar masyarakat berhati-hati, terutama yang beraktivitas di wilayah perairan atau memiliki rumah di sepanjang sungai.

“Saat ini debit air Sungai Arakundo meningkat, kita mengimbau kepada masyarakat sekiranya bisa berhati-hati dan mengantisipasi terutama baik yang sering beraktivitas di wilayah perairan, atau memiliki rumah permukiman di sepanjang bibir sungai,” ujar Rudiono.

Dalam kondisi cuaca yang ditandai oleh peningkatan curah hujan, warga diminta untuk waspada terhadap kenaikan air yang signifikan. Kapolsek juga mengingatkan untuk menjaga anak-anak kecil agar tidak hilang pengawasan atau terlibat dalam aktivitas perairan.

Hingga Selasa petang, 104 KK dari 4 Dusun di Gampong Lhok Seuntang terdampak meluapnya air Sungai Arakundo. Dusun Tanjong Menuang, Dusun Alue Raya, Dusun Teupin Lada, dan Dusun Mesjid menjadi wilayah yang terkena dampak. Meskipun ketinggian air bervariasi antara 60 hingga 90 centimeter, belum ada warga yang mengungsi. Sebagai langkah antisipatif, Posko Siaga didirikan di Gampong Lhok Seuntang.

Kapolsek Julok juga memberikan bantuan tanggap bencana kepada warga yang terdampak sebagai bentuk kepedulian Muspika Julok terhadap masyarakat yang terkena musibah banjir. Meskipun bantuan tersebut memiliki nilai yang tidak seberapa, diharapkan dapat meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan pokok.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

evakuasi korban di peusangan
Jasad Muhammad Ben Cut, warga Lueng Baro, Peusangan Selatan, saat dievakuasi oleh polisi dan warga, setelah ditemukan tewas terjerat tali nilon di Paya Cut, Peusangan, Bireuen, Sabtu (14/4).(Pikiran Merdeka/Joniful Bahri)

Muhammad Dipastikan Tewas Bunuh Diri