PM, Banda Aceh – Setelah sukses besar dengan album perdana, Bek Panik, Apache13 kembali akan meluncurkan album kedua. Band folk ini mengambil tajuk “Utang Jeulame” untuk album keduanya.
Peluncuran album kedua akan dilakukan Sabtu (30/9) malam ini, di Dell’s Koffie, jalan Gabus no.50 Lamprit Banda Aceh, pukul 21.00 WIB. Seperti sebelumnya, di album “Utang Jeulame” materinya berisi sepuluh lagu. Dalam album ini, Apache13 juga masih berbicara tentang keresahan sehari-hari dalam masyarakat.
Nazar Shah, vocalis Apache13 mengatakan, bahwa album kedua ini digarap lebih serius dan matang baik dari komposisi musik, lagu, maupun video klip.
“Sebagian besar materi di album kedua ini adalah materi baru yang kita garap di sela-sela padatnya jadwal manggung. Insyaallah rata-rata kuat dan bisa mewakili perasaan masyarakat. Ada satu materi lama, tapi cukup kuat juga untuk kita kumpulkan di album kedua ini,” tambah Amek Barli, gitaris Apache13.
Sejauh ini, Apache13 memang masih merahasiakan materi keseluruhan album kedua. Kecuali itu, ada dua lagu yang sudah dibocorkan. Salah satunya sering dinyanyikan di beberapa panggung, yaitu Mabok Kupi. Apache13 juga sudah merilis teaser salah satu lagu lainnya di akun resmi YouTube mereka, berjudul Utang.
“Kami yakin lagu-lagu di album kedua ini bisa diterima dengan baik oleh penikmat musik Aceh. Kawan-kawan bekerja maksimal. Tidak ada target pasar spesifik. Apache13 milik masyarakat Aceh, lagu-lagu kami untuk seluruh masyarakat Aceh,” ujar Roby Novrian, produser muda Aceh yang kembali menggarap album Apache13.
Untuk penggarapan album kedua ini Apache13 berterima kasih kepada seluruh Apachian, fans Apache13. “Mereka banyak tanya dan maksa, jadi kita perhatikan. Album ini ada disebabkan oleh semangat Apachian. Kami mempersembahkan album ini untuk mereka dan masyarakat Aceh pada umumnya,” kata Ikram, perkusi Apache13.
“Kami punya target. Tapi harapan kami sederhana, semoga lagu-lagu ini bisa dinikmati dengan kepala bahagia dan bisa mewakili perasaan setiap orang. Lebih lanjut, semoga masyarakat kita membeli VCD original dan tidak membajak baik secara fisik maupun digital, ” tutup sang manajer, Akmal.()
Belum ada komentar