Upaya Pemerintah Wujudkan Obat Halal, Wamenkes Ungkap Kendalanya

Ilustrasi Obat - obatan. Foto: Ist
Ilustrasi Obat - obatan. Foto: Ist

PM, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan masih terdapat sejumlah tantangan dalam mengembangkan produk halal di sektor kesehatan.

Dante mengatakan, ketersediaan bahan baku halal masih menjadi tantangan, mengingat Indonesia masih mengimpor bahan baku obat. Dalam hal ini, pemerintah harus memastikan bahwa proses produksi obat mulai dari bahan baku hingga menjadi obat harus dalam kondisi halal.

“Kadang-kadang harus menemukan inovasi-inovasi khusus supaya menjadi produk halal, itu menjadi sangat penting,” kata Dante dalam sambutannya pada agenda Kumparan Halal Forum, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).

Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan sejumlah regulasi guna memastikan produk-produk kesehatan yang diproduksi dalam kondisi halal.

Regulasi itu yakni Peraturan Presiden (Perpres) No.6/2023 tentang Sertifikasi Halal Obat, Produk Biologi, dan Alat Kesehatan. Selain itu, Peraturan Menteri Kesehatan No.3/2024 tentang Pedoman Cara Pembuatan yang Halal juga memberikan panduan lebih terperinci.

Menurutnya, sertifikasi halal untuk obat, produk biologi, dan alat kesehatan menjadi penting dalam mengembangkan produk kesehatan halal di Indonesia. Apalagi, mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

“Halal dan toyib ini menjadi penting,” ujarnya.

Di sisi lain, State of Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2023 menunjukkan bahwa sektor makanan dan minuman halal, serta farmasi dan kosmetik halal, merupakan pilar utama dalam produk global yang halal.

Di sektor farmasi, Dante mengatakan bahwa Indonesia telah berperan global dengan mengekspor vaksin di 153 negara, termasuk 53 negara Organisasi Kerjasama Islam (Organisation of Islamic Cooperation).

Melihat hal ini, Dante menyebut bahwa kepercayaan ini perlu dipertahankan. Mengingat, Indonesia mempunyai aspek ekonomis dan kompetitif di pasar global, khususnya untuk negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

“Jadi kepercayaan ini harus kita pertahankan,” pungkasnya.

Sumber: Bisnis.com

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

a2baebbf e398 4012 b848 6599da6a3b381
Warga menerima bantuan paket beras dan daging dari Pembina Yayasan Lajnah Khairiyah Musytarakah dari Kuwait, Syekh Jasim Abdul Razak Al Hasan, di Sibreh, Sabtu (18/2/2023). [Dok. Ist]

Ratusan Warga Sibreh Terima Sembako dari Pesantren Imam Syafi’i

souvennir
Pj. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Mellani Subarni, saat meninjau rumah produksi perajin tas bordir khas Aceh di Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Selasa (20/8/2024). Foto: Biro Adpim Setda Aceh

Produk Tas Bordir Perajin Aceh Jadi Souvenir Tamu PON XXI