logo anfrel

Banda Aceh—Uni Eropa dan Kedutaan Amerika Serikat ikut memantau Pemilukada Aceh, Senin (9/4) besok. Pesta demokrasi paling seksi di Indonesia ini juga dipantau Asian Network for Free Election (Anfrel) Thailand.

“Sebelumnya ada empat lembaga asing yang mendaftarkan diri ke KIP Aceh untuk memantau tahapan pilkada Aceh. Namun, satu di antaranya belakangan mengundurkan diri,” kata Komisioner KIP Aceh Yarwin Adidharma, Sabtu (7/4).

Lembaga asing yang batal memantau Pemilukada Aceh itu, jelas Yarwin, adalah International Republican Institute (IRI). “Lembaga ini mundur dari rencana pemantauan karena pada tanggal 9 April nanti mereka juga punya kegiatan di daerah lain,” katanya.

Selain pemantau asing, kata dia, ada sekitar 15 lembaga lokal dan nasional yang juga memantau proses Pemilukada Aceh. “Sebanyak 15 lemabaga dalam negeri ini sudah diakreditasi KIP Aceh. Mereka melakukan pemantauan mulai dari tahap pendaftaran sampai pada hari pemilihan,” papar Yarwin.

Menurut dia, sejauh ini sudah tiga lembaga pemantau menyerahkan hasil pemantauan ke KIP Aceh. “Lembaga ini yaitu Aceh Future, Forum LSM Aceh, dan Aceh Institute. Hasil pemantauan pra-kampanye, mereka menyebutkan terjadi kekerasan dan pelanggaran lainnya,” katanya.

KIP Aceh mengharapkan para pemantau dapat bekerja maksimal dan bersikap netral. “Jangan sampai para pemauntau itu justru jadi tim sukses,” katanya.

Jika ada yang demikian, dia mengimbau masyarakat agar melaporkan ke KIP Aceh.  “Lembaga yang tidak netral akan kita batalkan akreditasinya,” katanya.[wnd]

Komentar