PM, Langsa – Selama tahun 2017, BNNK Langsa melakukan rehabilitasi 200 pecandu narkoba. Rehabilitasi itu dilakukan dengan dua cara yakni rawat inap dan rawat jalan.

Demikian disampaikan, Kepala BNNK Langsa, AKBP Navri Yuleni, SH, pada acara forum komunikasi anti Narkoba berbasis media online Provinsi bagi Netizen, yang dihadiri sejumlah wartawan, Kamis (15/3), di Langsa.

Ia menjelaskan, untuk rehabilitasi rawat inap sebanyak 3 orang yang terdiri dari Lido Bogor sebanyak 1 orang dan panti rehabilitasi Lhokseumawe sebanyak 2 orang.

Kemudian, rawat jalan di klinik pratama BNNK Langsa sebanyak 159 orang. Lalu, klinik Baitul Syifa, Klinik Rizki dan Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Langsa dengan total keseluruhan sebanyak 38 orang.

“Dari total 200 orang tersebut semuanya merupakan pecandu narkoba jenis sabu-sabu,” ujarnya lagi.

Sebelum dilakukan rehab, katanya, awalnya dilakukan deteksi melalui tes urine dan jika positif maka kita lakukan asesmen untuk mengetahui tingkat ketergantungannya.

“Jika sudah tau tingkat ketergantungannya, baru kita lakukan penentuan apakah dirawat jalan atau inap,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, AKBP Navri Yuleni, juga menyampaikan materi yang berjudul narkoba dan permasalahannya di Kota Langsa. Turut juga pemateri lainnya yakni wartawan senior yang juga pensehat PWI Langsa, Agusni AH, Kasie Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada BNNK Langsa, Cut Maria, S.Sos serta dari akademisi, Syaifullah.()

Komentar