PM, Blangpidie—Puluhan hektar sawah di Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami kekeringan. Program tanam padi serentak yang dicanangkan pemerintah setempat pun terancam gagal.
Pantauan PikiranMerdeka, Kamis (6/2), kekeringan terparah terdapat di Desa Padang Kawa, Desa Padang Bak Jok, Desa Drien Jaloe dan sebagian sawah di Desa Mon Mameh dan Desa Tangan-Tangan Cut di Kecamatan Setia.
Nyak In, Ketua Kelompok Tani Sajan Tamita di Tangan-Tangan mengatakan, selain terancam gagalnya tanam serentak masa tanam kedua tahun 2014, juga banyak petani yang sudah mengalami kerugian akibat bibit di persemaian tidak mendapatkan suplai air yang cukup. “Diperkirakan, lebih kurang 98 hektar persawahan di Kecamatan Tangan-Tangan mengalami kekeringan. Kita sangat kuatir dengan masalah ini,”sebut Nyak In.
Dikatakannya, Pemkab Abdya melalui Dinas Pertanian dan Pertenakan (Distannak) setempat terkesan tidak serius dalam mengatasi masalah tersebut. “Kita sangat menyayangkan hingga detik ini belum ada perhatian dari pemerintah,”sebutnya
Hal senada dikatakan Muhammad Ali, Hob Keujrun Blang, Kecamatan Tangan-Tangan. ”Saya sudah kehabisan akal menanggulangi masalah kekeringan. Kami berharap pihak dinas terkait menanggapi masalah ini,” harapnya.
Selain oleh faktor cuaca, kata dia, kekeringan juga disebabkan kurangnya perhatian pemerintah dalam pembagian debit air di pintu air. ”Petugas pintu air tidak fokus pada kepentingan petani, banyak air dimamfaatkan untuk usaha doorsmeer,” sebutnya.
Selain itu, tambah dia, tidak berfungsinya irigasi dengan panjang saluran lebih kurang 280 meter di Desa Padang Bakjok yang tidak berfungsi. “Padahal, pembangunan irigasi itu mengunakan dana ABPK ratusan juta rupiah tahun anggaran 2013. Ini dibungun tanpa koordinasi dengan keujrun blang dan masyarakat tani sehingga menjadi pemicu kekeringan di sejumlah areal persawahan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan (Distannak) Abdya Ir Adusmin Umar MM mengaku, pihaknya sudah menyediakan mesin pompa air yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Abdya. “Kita sudah menyediakan mesin pompa air kapasitas besar sebanyak 30 unit dan ke depan akan terus kita tambahkan,” sebut Adusmin menjawab sejumlah wartawan, Kamis (6/2).
Dia menyebutkan, dalam upaya menanggulangi kekeringan tersebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum bidang perairan. “Kita akan terus melakukan langkah-langkah proaktif sehingga kekeringan dan masalah-masalah lain yang menjadi kendala petani dapat kita atasi bersama dengan sebaik-baiknya,” kata Adusmin.(Syahrizal)
Belum ada komentar