PM, TAPAKTUAN – Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra SH, meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) khususnya petugas pemadam kebakaran, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama saat terjadi musibah kebakaran.
“Dengan telah adanya penambahan dua unit mobil pemadam kebakaran ini saya harapkan penanganan musibah kebakaran dapat lebih ditingkatkan,” kata Sama Indra dalam sambutannya seusai melakukan tepung tawar (peusijuk) dua unit mobil Damkar dan dua unit mobil pengangkut es di halaman Kantor Bupati, Tapaktuan, Senin (23/11/2015).
Selama ini, ujar Bupati, masyarakat sering mengeluhkan upaya pemadaman api saat terjadi musibah kebakaran kurang maksimal.
“Makanya, dengan telah adanya penambahan armada tersebut diharapkan kepada petugas agar lebih maksimal menanggulangi kebakaran sehingga rasa kekhawatiran warga selama ini mampu teratasi,” sebutnya.
Menurut Bupati, meskipun dengan anggaran yang tergolong besar namun Pemkab Aceh Selatan tetap mengupayakan menganggarkan biaya untuk pengadaan mobil pemadam kabakaran tahun 2015 ini.
“Ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Aceh Selatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat saat terjadi musibah kebakaran,” tegas Bupati.
Namun, sambung Bupati, meskipun armada pemadam kebakaran sudah bertambah tapi tidak diikuti dengan kinerja petugas yang memuaskan, maka tetap saja akan sia-sia karena upaya pemadaman kebakaran selain perlu di tunjang dengan ketersediaan armada yang memadai juga perlu kerja keras petugas dilapangan.
“Saya mengharapkan kepada petugas agar dalam bekerja penuh keikhlasan. Anggap saja upaya penanganan musibah kebakaran itu sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Jika memang ada kendala dan hambatan dilapangan, tolong di koordinasikan dengan Pemkab Aceh Selatan. Jangan sampai gara-gara ada persoalan di internal, mengorbankan pelayanan terhadap masyarakat. Jadi saya harapkan utamakan pengabdian kepada masyarakat karena hal itu bagian dari ibadah kita,” pesan Bupati.
Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan, Bupati juga mengharapkan agar dengan telah adanya penambahan dua unit mobil pengangkut es, dapat menunjang aktivitas kerja para nelayan di daerah itu.
“Semoga dengan adanya penambahan dua unit mobil pengangkut es ini, hasil produksi tangkapan ikan oleh para nelayan di Aceh Selatan bisa lebih segar dan awet saat dibawa keluar daerah, sehingga mampu mendongkrak harga penjualan ikan,” ujar Bupati.
Mobil pengangkut es tersebut, kata Bupati, akan dtempatkan di wilayah-wilayah centra produksi ikan di Aceh Selatan seperti di Kecamatan Labuhanhaji, Meukek, Sawang, Tapaktuan dan Bakongan.
“Dibeberapa Kecamatan wilayah sentra produksi ikan tersebut telah di berikan mobil pengangkut es, kecuali Kecamatan Bakongan yang direncanakan pada tahun anggaran 2016 mendatang,” sebutnya.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Erwiandi SSos MSi menyebutkan, dari dua unit mobil sarana pemadam kebakaran tersebut, satu unit diantaranya berkapasitas 5.000 liter air yang mampu menyemprotkan air mencapai lebih kurang 15 meter (sampai tingkat tiga bangunan gedung).
Pengadaan mobil pemadam kebakaran ini, kata Erwiandi, bersumber dari dana Otsus tahun 2015 sebesar Rp 1,6 miliar lebih.
Sedangkan mobil pemadam satu lagi, merupakan mobil pemadam kebakaran komando berkapasitas 400 liter air yang pengadaannya berasal dari bantuan Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen Pemerintahan Umum sumber DAK sebesar Rp 600 juta lebih.
“Bantuan itu juga dilengkapi dengan perlengkapan sefty (pengaman) petugas yang terdiri dari baju,helm, sepatu, masker, sarung tangan, yang semuanya tahan api sebanyak 15 set dengan jumlah anggaran mencapai Rp 160 juta lebih,” sebut Erwiandi.
Dengan telah adanya penambahan dua unit mobil tersebut, sambungnya, maka BPBD Aceh Selatan saat ini telah memiliki sebanyak 8 unit armada pemadam kebakaran. Namun dari jumlah itu, hanya tiga 3 unit dalam kondisi baru sedangka sebanyak 5 unit lagi merupakan mobil tua atau uzur, bahkan dua diantaranya merupakan hasil modifikasi dari mobil truck yang ditambah tangki air serta pompa.
“Kami sudah menganggarkan anggaran dalam APBK 2016 sebesar Rp 100 juta lebih untuk perbaikan mobil pemadam kebakaran yang sudah uzur tersebut, sehingga dapat digunakan secara maksimal saat terjadi musibah kebakaran,” tandasnya.
Sementara, Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan, Cut Yusminar APi menyatakan, dua unit mobil sarana pengangkut es dan ikan yang disalurkan tersebut masing-masing adalah jenis mobil box dilengkapi lemari pendingan ikan serta mobil L300 bak terbuka pengangkut ikan, merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sumber dana Tugas Perbantuan. [PM006]
Belum ada komentar