PM, Banda Aceh – Sejumlah massa yang menamakan diri Masyarakat Aceh Peduli Rohingya, Senin (4/9) melakukan aksi demonstrasi di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh. Selain di Bundaran Simpang Lima, aksi juga dilakukan di depan Vihara Dharma Bhakti, di Jalan Panglima Polem, kawasan Peunayong, Banda Aceh.
Di depan Vihara, massa tidak melakukan orasi dan hanya memegang sejumlah karton bertuliskan kecaman terhadap militer Myanmar dan meminta PBB mencabut nobel perdamaian dari Aung San Suu Kyi, pimpinan Myanmar.
Dalam aksinya, massa yang terdiri dari Aliansi Inong Aceh, oleh Blood For Life Foundation(BFLF) ini, mengecam tindakan brutal yang dilakukan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya.
Koordinator Aksi Masyarakat Peduli Rohingnya, Michael Oktaviano, dalam orasinya mengatakan, pihaknya menuntun Negara-negara ASEAN untuk menghentikan praktik genosida terhadap etnis Rohingnya.
Selain itu, mereka juga mendesak PBB untuk ikut serta menangani serta mengambil alih tragedi kemanusiaan tersebut. Selain itu, mereka juga meminta seluruh elemen masyarakat agar dapat mendorong pemerintah NKRI untuk menerima pengungsi rohingnya sementara waktu, sambil melakukan diplomatic yang lebih tegas.
“Kami meminta seluruh elemen masyarakat dari agama manapun untuk untuk sama-sama turun dan juga untuk mengecam serta mengutuk keras rezim militer dan sipil Myanmar dalam menghentikan kekerasan pada etnis Rohingnya, “ ujar Michael Oktaviano.
Lebih lanjut Michael mengatakan, mereka akan mengadakan penggalangan dana terhadap masyarakat Rohingnya kedepannya.
“Setelah kami menemukan jalur penyaluran bantuan untuk pengungsi Rohingnya, kami juga akan berusaha untuk mengadakan penggalangan dana bagi mereka, “ tutupnya.()
Belum ada komentar