Mahasiswa Aceh Protes Pemadaman Listrik Bergilir

Mahasiswa Aceh Protes Pemadaman Listrik Bergilir
Mahasiswa menuntut PLN mengganti rugi peralatan elektronik yang rusak akibat pemadaman bergilir.[Antara | Ampelsa]

Mahasiswa menuntut PLN mengganti rugi peralatan elektronik yang rusak akibat pemadaman bergilir.[Antara | Ampelsa]
Mahasiswa menuntut PLN mengganti rugi peralatan elektronik yang rusak akibat pemadaman bergilir.[Antara | Ampelsa]
Banda Aceh—Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Melawan Gelap (Gemerlap) memprotes pemadaman bergilir energi listrik PT PLN di Kota Banda Aceh dan sekitarnya.

Protes pemadaman listrik sejumlah aktivis kampus dilakukan melalui unjuk rasa di Bundaran Simpang Limong, Kota Banda Aceh, Selasa (11/3/2014), itu menarik perhatian masyarakat terutama para pengendara yang melintas di ruas jalan padat lalu lintas tersebut.

Para pengunjuk rasa ikut memboyong perangkat elektronik seperti komputer rusak yang dinilai sebagai dampak pemadaman energi listrik di Kota Banda Aceh dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.

Koordinator lapangan Gemerlap, Abdul Aziz mengatakan, pemadaman energi listrik PLN di Aceh telah membuat geram masyarakat karena melebihi batas kewajaran. “Masyarakat dirugikan akibat seringnya terputus suplai energi listrik PLN. Bagaimana bisa meningkatkan ekonomi masyarakat jika PT PLN tidak bisa memastikan ketersediaan energi listrik di Aceh,” katanya.

Pemadaman hampir terjadi setiap hari, tanpa mengenal waktu apakah siang, pagi atau malam hari. “Kondisi itu tentunya sangat merugikan masyarakat,” katanya.

Akibat sering padamnya suplai energi listrik PLN, Abdul Aziz menjelaskan, masyarakat membeli lilin atau lampu teplok sebagai alternatif lain untuk menerangi aktivitas mereka. “Masyarakat terpaksa membeli lilin sebagai alat penerangan. Masyarakat harus mengeluarkan uang rata-rata Rp10 ribu hanya untuk membeli lilin karena suplai energi listrik padam,” katanya.

Dipihak lain, ia menyesali sikap Pemerintah Aceh yang terkesan “diam” melihat persoalan masyarakat. Tindakan Pemerintah Aceh telah menyebabkan kerugian mencapai Rp1,4 miliar sebagai dampak pemadaman listrik.

Sementara juru bicara PT PLN (persero) Cabang Banda Aceh Said Mukarram menjelaskan, adanya pemadaman bergilir itu disebabkan PT PLN sedang menghadapi masa pemeliharaan terhadap mesin di pembangkit Sumatera Utara.[ant]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait