PM, Meulaboh – Komando Distrik Militer (Kodim) 0105 Aceh Barat melakukan antisipasi kekeringan sawah warga di kabupaten setempat. Melalui Babinsa, mereka mengerahkan mesin pompa guna mengaliri air ke sawah milik warga yang kekeringan di dua desa Kecamatan Kaway XVI, Minggu (15/7).
Dari data yang dihimpun di wilayah Kecamatan Kaway XVI, ada sekitar lebih kurang 100 hektar area sawah di Desa Alue Tampak dan 114 hektar di Pasi Jambu dan Desa Blang Berandang, tepatnya perbatasan antara Kecamatan Kaway XVI dan Johan Pahlawan.
Dandim 0105/Aceh Barat, Letkol Kav Nurul Diyanto yang memimpin langsung kegiatan pengairan itu mengajak masyarakat untuk tidak meninggalkan sawah meskipun musim kemarau menyebabkan kekeringan.
Pihaknya akan terus memantau dan berupaya maksimal mengatasi potensi buruk yang menimpa para petani akibat kurangnya debit air selama masa kemarau di Aceh Barat.
“Babinsa akan memantau aktifitas dan kendala para petani, serta melaporkan kepada saya melalui Danramil untuk mencari solusi penanganan masalah kekeringan sawah, saya akan membantu semampu saya, dengan berkoordinasi kepada pihak terkait, masalah kekeringan akan berdampak kepada swasembada pangan,” ujarnya.
Sumber Air Masyarakat Terkendala
Dirinya menjelaskan, Dinas Sosial telah membuat sumur bor dan memberi bantuan pompa air yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). Pompa tersebut dipasang di tiap lokasi kekeringan. Sebagiannya ada yang sudah dapat berfungsi dan juga ada yang sedang dalam pembuatan.
Namun, pengairan menghadapi beberapa kendala yang timbul akibat sumur bor berkapasitas besar tersebut. Salah satu dampaknya adalah terganggunya sumber air masyarakat. Pihak Dandim terus memantau dan memikirkan solusi alternatif untuk mengatasi kendala ini.
“Kita akan terus memantau keadaan wilayah yang dilanda kekeringan sawah, karena salah satu sawah merupakan lahan pencaharian bagi para petani, dengan setahun cuma dua kali penanaman,” kata Dandim.
Diketahui, kekeringan yang terjadi di Kecamatan Kaway XVI membuat sebagian padi milik warga menguning, tanahnya tampak retak hingga membuat petani khawatir.
“Kekeringan berberdampak negatif terhadap pertumbuhan padi, dan merugikan petani. Pihak Kodim 0105 telah dibagi beberapa wilayah untuk terus mengatisipasi kekeringan ini,” tambah Dandim. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar