IMG 20210328 WA0004
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi didampingi Bupati Simeulue, Erli Hasim, Kepala Inspektorat Aceh, Ir.Zulkifli,MM, Kadis PUPR Aceh, Mawardi, ST dan Kadis Pengairan Aceh, Ade Surya, ST, ME, saat meninjau progres pengerjaan peningkatan jalan Sinabang-Sibigo, yang dibangun dengan skema anggaran tahun jamak di Simeulue, Minggu (28/3/2021). [Dok. Ist]

PM, Banda Aceh – Kabupaten Simeulue diharapkan akan mampu memproduksi sendiri padi untuk kebutuhan masyarakat kawasan itu sehingga tidak perlu lagi memasok beras dari luar pulau itu.

Harapan itu sesuai dengan target dari pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai yang ditargetkan segera rampung tahun 2022 mendatang.

Pembangunan bendung irigasi dengan nilai kontrak Rp174,2 Milyar itu dilaksanakan oleh PT Perapen Prima Mandiri.

Dengan rampungnya irigasi tersebut diharapkan mampu mengairi sekitar 1.983 hektare areal persawahan yang selama ini masih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya. Areal persawahan yang akan dialiri irigasi tersebut meliputi Desa Sigulai, Desa Babul Makmur, Desa Lamamek, Desa Batu Ragi, Desa Malasen, Desa Miteum, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sembilan di Kecamatan Simeulue Barat.

Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, saat meninjau pembangunan Daerah Irigasi Sigulai, Minggu (28/3/2021) menyebutkan pembangunan irigasi ini meliputi 1 unit bendung, saluran primer dan sekunder sepanjang 30,5 kilometer beserta bangunan pelengkapnya.

Dengan terbangunnya Daerah Irigasi Sigulai ini, lanjut Ade, diharapkan luas panen padi masyarakat bisa mencapai 3.370 Ha/Tahun.

“Dengan asumsi produksi 6 – 8 Ton per hektare, maka produksi padi diharapkan bisa mencapai 23.600 Ton per tahun atau setara Rp94,4 Milyar (asumsi harga padi Rp4.000/Kg),” ujar Ade.

Jika target tersebut terwujud, kata Ade, kebutuhan beras untuk Simeulue akan tercukupi hingga 90 persen sehingga tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar pulau.

Peninjauan proyek pembangunan irigasi itu dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi serta didampingi Bupati Simeulue Erli Hasim, Ketua DPRK Simeulue Irwan Suharmi, Inspektur Aceh Zukifli, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi dan sejumlah pejabat Pemkab Simeulue.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi dalam penjelasannya di lokasi pembangunan irigasi menyebutkan, pembangunan tersebut merupakan bagian dari program infrastruktur Pemerintah Aceh dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Sesuai dengan RPJM Pemerintah Aceh, pada akhir pada akhir RPJM diharapkan persentase kondisi irigasi Aceh dalam kondisi baik mencapai 83,77 persen.

Dalam pelaksanaan proyek itu, lanjut Mawardi, Gubernur Aceh memerintahkan pihaknya untuk terus melakukan monitoring sebagi upaya memastikan kelancaran pembangunan.

“Kita juga sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah disini agar apapun masalah bisa kita koordinasikan bersama,” ujar Mawardi.

Mawardi juga menjelaskan, dengan terbangunnya bendung irigasi itu diharapkan akan mampu menghasilkan beras untuk konsumsi masyarakat Simeulue yang jumlahnya mencapai 95 ribu jiwa.

“Kita berharap konsumsi perkapita yang dibutuhkan disini dapat terlayani oleh potensi daerah kita sendiri disini,” ujarnya.

Selain itu, Mawardi juga menyebutkan, berbagai pembangunan yang dilakukan di kabupaten diharapkan dapat segera dirasakan manfaatnya untuk kemajuan daerah itu.

“Beberapa waktu lalu Pak Gubernur telah menyerahkan Kapal Aceh Hebat untuk Simeulue, kemudian pembangunan dan peningkatan ruas jalan Sinabang – Sibigo serta Nasreuhe – Lewak – Sibigo, kemudian juga pembangunan irigasi. Insya Allah masyarakat Simeulue akan lebih sejahtera ke depan,” ujar Mawardi. (*)

Komentar