Dukung Pemekaran Aceh Raya, Bupati Abes Minta Panitia Tentukan Lokasi Ibukota

Dukung Pemekaran Aceh Raya, Bupati Abes Minta Panitia Tentukan Lokasi Ibukota
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali

PM, ACEH BESAR – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, meminta panitia pembentukan Aceh Raya untuk segera merencanakan dan menentukan lokasi letak Ibukota Kabupaten Aceh Raya.

Pernyataan tersebut disampaikan bupati terpilih Pilkada 2017 lalu, saat menjamu tokoh dan panitia pemekaran Aceh Raya dalam acara open house di kediaman pribadinya, Sabtu (2/9).

Baca : Pemekaran Aceh Raya Terkendala Rekomendasi Gubernur dan Bupati

“Saya meminta kepada panitia untuk dapat mengakomodir semua unsur komponen masyarakat dalam kepanitian dan bila memungkinkan dapat membentuk panitia percepatan yang melibatkan para pakar dan ahli dalam membuat master plan kota serta membuat buku induk Kabupaten Aceh Raya,” pinta Mawardi dihadapan sejumlah tokoh dan panita pemekaran.

Jika permintaan tersebut dapat dipercepat, sambung Mawardi, pihaknya siap menggelontorkan dana APBK Aceh Besar melalui dana otsus tahun 2018 mendatang, untuk membangun fasilitas publik seperti rumah sakit dan sejumlah fasilitas lainnya.

Menurut Mawardi Ali, kegiatan ini sejalan dengan program kerja pemerintahannya dalam pengembangan 3 kawasan di Aceh Besar.

Sementara itu, ketua umum pemekaran Aceh Raya H Muhammad Dahlan Sulaiman, kepada pikiranmerdeka.co, mengatakan, terkait dengan letak ibukota Aceh Raya, pihak panitia masih mengacu pada Surat Keputusan (SK) bupati Aceh Besar.

Dalam SK tersebut, bupati Aceh Besar saat itu Bukhari Daud, menunjuk kecamatan Lhoknga sebagai pusat ibu kota Aceh Raya. “Kita masih mengacu pada SK tersebut dan belum menentukan lokasi baru. Namun kita akan duduk kembali untuk membahas ini,” ujar Dahlan.

Lanjut dia, dalam beberapa hari ini pihaknya akan melakukan pertemuan dengan semua panitia pemekaran untuk membahas tindak lanjut hasil pertemuan dengan bupati Mawardi Ali. “Dalam dua hari ini kita akan menindak lanjuti hasil pertemuan tadi,” tegasnya.

Pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, juga dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari 7 kecamatan yang masuk dalam wilayah pemekaran, serta tokoh perempuan dan para pemuda serta mahasiswa wilayah Aceh Raya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait