PM, Langsa – Aisyah, bocah berusia 17 bulan yang merupakan anak pasangan dari Syawaluddin (45) dan Fitriani (43), warga Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur, menderita gizi buruk serta kebocoran jantung.

Ibu kandung Aisyah, Fitriani (43), Senin (26/2) kemarin, menyampaikan, awal pertama kelahirannya yakni, pada 18 Agustus 2016, kondisi Aisyah normal yakni dengan berat 3,2 kilogram. Namun, ketika usianya beranjak 4 bulan, berat badannya mulai terus menurun hingga 2,6 kilogram. Bahkan, asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI) dan makanan bayi lainnya tak membuat kondisi anaknya sehat.

Hal inilah, membuat dirinya dan suaminya, memutuskan untuk membawa berobat Aisyah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa.”Hasil pemeriksaan sementara, anaknya diperkirakan mengidap penyakit gizi buruk dan jantung bocor, sehingga harus menjalani rawat inap,” sebutnya.

Setelah mendapat perawatan selama 13 hari, anaknya diperbolehkan pulang. Namun, tetap melakukan perobatan secara rutin atau rawat jalan pada Poli anak di RSUD Langsa selama lebih kurang 2 bulan.

Saat berobat itu, kata Fitriani, dokter yang memeriksa anaknya menyarankan agar Aisyah diberikan susu untuk pemulihan gizi buruknya. Tapi, karena suaminya hanya bekerja sebagai nelayan, maka tak sanggup untuk membeli susu tersebut maka pengobatan anaknyapun dihentikan total dan memilih untuk menanganinya secara tradisional di rumahnya.

“Meskipun kita memiliki BPJS Kesehatan, tapi untuk kebutuhan diluar obat seperti susu dan makanan gizi lainnya harus ditanggung sendiri dan karena tidak ada uang, maka dengan berat hati pengobatan anaknya dihentiikan,” ujarnya lagi.

Kta Fitriani lagi, sekitar akhir 2017 lalu, kondisi Aisyah kembali memburuk dan dirinyapun kembali memeriksakan anak kedelapan dari delapan saudara ini ke dokter Poli anak di RSUD Langsa dan hasil medis bahwa penyakit yang diderita anaknya semakin buruk, sehingga harus dibawa berobat ke RSUD Zainal Abidin di Banda Aceh.

“Alhamdulillah, berkat bantuan dari beberapa lembaga, akhirnya Pemko Langsa mengetahui kondisi anaknya dan dalam waktu satu bulan ini, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Langsa Timur telah melakukan penanganan dengan melakukan pemeriksaan kesehata secara rutin serta mengontrol makanan yang harus dimakan,” jelasnya lagi.

Selain itu, sambungnya, Aisyah juga mendapat bantuan susu untuk gizi buruk dari Gampong Sungai Lueng dan berat badan Aisyah kini sudah mengalami kenaikan yakni seberat 3,8 kilogram.

Meskipun, penanganan terhadap Aisyah sudah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Kota Langsa melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas, namun hal itu tidak cukup untuk mengembalikan kehidupan Aisyah sebagaimana bayi seusianya yang lain. Karena, untuk penyakit jantung bocor, pada Senin, 5 Maret 2018, dirinya harus membawa Aisyah ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis.

“Saya sangat bersyukur Aisyah akan segera di rujuk ke Banda Aceh, tapi ada masalah baru selama dalam masa pengobatan disana, saya tidak memiliki uang untuk kebutuhan hidup selama disana dan dirinya berharap bantuan dari para donatur untuk membantunya,” tutupnya.()

Komentar