PM, TAPAKTUAN – Warga Desa Ujong Tanoh, Kecamatan Trumon, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh, merealisasikan pembangunan Tempat Pengajian Alquran (TPA) pada tahun anggaran 2016. Pasalnya, selama ini di Desa yang berlokasi di pedalaman Kecamatan Trumon itu belum ada bangunan TPA yang refresentatif.
“Balai pengajian yang ada di desa ini dibangun secara suka rela melalui gotong royong masyarakat pada tahun 2002 silam. Bangunan semi permanen yang berlokasi di samping masjid desa ini hanya dua lokal dan kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan,” kata Ketua Tuha Pheut Desa Ujong Tanoh, M Isya kepada wartawan Selasa (10/11/15).
Didampingi anggota Tuha Pheut, Ibnu Hajar, M Isya menyatakan, dengan kondisi bangunan yang sudah tua serta santrinya terus bertambah, mengakibatkan proses belajar mengajar di tempat pengajian itu terganggu atau tidak berlangsung secara maksimal.
“Kami atas nama masyarakat Desa Ujong Tanoh sangat mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh segera merealisasikan pembangunan TPA secara permanen pada tahun 2016 mendatang, sehingga anak-anak dapat menimba ilmu agama dengan tenang dan nyaman,” pintanya.
Pimpinan Balai Pengajian Desa Ujong Tanoh, Zulkarnain menerangkan, meskipun dengan kondisi bangunan TPA dalam kondisi darurat dan serba kekurangan, namun animo atau minat anak-anak menimba ilmu agama di tempat pengajian itu sangat ramai. Dari tahun ke tahun, ujarnya, terus terjadi penambahan santri karena tempat itu merupakan satu-satunya tempat pengajian Alquran di Desa Ujong Tanoh.
“Saat ini jumlah santri mulai umur 6 – 17 tahun sudah mencapai 70 orang dengan mata pelajaran yang di ajarkan masing-masing adalah pendidikan alquran, arab melayu dan baca kitab kuning. Namun karena jumlah lokal hanya dua maka proses belajar mengajar terpaksa harus dilakukan secara giliran per hitungan jam, jika satu rombongan belajar sudah selesai maka masuk rombongan belajar yang lain,” ungkap Da`i perbatasan dan daerah terpencil dari Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh ini.
Zulkarnain mengaku, selama ini belum pernah ada bantuan yang di salurkan oleh pihak Pemerintah untuk tempat pengajian Alquran tersebut. Untuk honor tenaga pengajar yang berjumlah 4 orang, ujarnya, murni dibayar dari iuran para santri.
Menurutnya, selain bangunan TPA yang sangat dibutuhkan saat ini, pihaknya juga sangat mengharapkan kepada Pemerintah agar segera menyalurkan bantuan sarana penunjang pembelajaan para santri seperti Kitab dan Mobiler.
“Kebutuhan mendesak lainnya sekarang ini adalah arus listrik yang hingga saat ini belum terpasang. Untuk kegiatan pembelajaran santri yang membutuhkan pengeras suara terpaksa harus menggunakan fasilitas Masjid yang berlokasi disamping TPA, dengan memindahkan lokasi belajar ke Masjid,” ucapnya.
[PM006]
Belum ada komentar