PM, Banda Aceh – Tim gabungan yang terdiri dari Pemerintah Kota Banda Aceh, Satpol PP dan WH, serta aparat Kodam Iskandar Muda mengamankan 31 orang dalam razia penyakit masyarakat (pekat) di sejumlah kafe dan hotel, Kamis dini hari (17/4/2025). Razia dilakukan menyusul laporan masyarakat yang resah terhadap aktivitas yang dinilai melanggar syariat Islam.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengatakan bahwa razia menyasar tempat-tempat yang dianggap rawan maksiat. Salah satu lokasi yang disisir aparat berada di kawasan Jalan Ujong Pancu, Gampong Blang, Kecamatan Meuraxa.
“Di salah satu kafe berfasilitas karaoke, tim menemukan minuman keras serta mengamankan 29 orang, terdiri dari 12 perempuan dan 17 laki-laki,” kata Illiza dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Dari jumlah tersebut, 24 orang sipil dibawa ke Kantor Satpol PP dan WH Banda Aceh untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara lima lainnya yang merupakan oknum TNI langsung dijemput oleh polisi militer dari Kodam Iskandar Muda.
“Fakta memilukan kembali terungkap. Di antara para perempuan yang diamankan, ada yang mengaku sebagai pekerja seks komersial dengan tarif Rp500 ribu per jam,” ungkap Illiza.
Selain kafe, razia juga dilakukan di sebuah hotel di kawasan Jalan Mr. Mohd Hasan, Gampong Batoh, Kecamatan Lueng Bata. Di lokasi ini, petugas menemukan satu pasangan bukan suami istri berada di dalam kamar hotel. Diduga pasangan tersebut tengah melakukan tindakan asusila karena ditemukan alat kontrasepsi dan obat kuat di kamar mereka.
Wali Kota menegaskan bahwa razia semacam ini akan terus digelar secara rutin sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam penegakan syariat Islam di Banda Aceh.
“Ini adalah respon langsung terhadap aspirasi masyarakat. Kami berharap semua pihak, termasuk masyarakat dan pimpinan lembaga, dapat mendukung upaya penegakan syariat ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pangdam Iskandar Muda dan Danpomdam yang turut turun langsung dalam razia.
Belum ada komentar