md bNXsByvSQ8Bnn27CsRp4nvMBDEAozU1kmTmVFrky
Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Dit Kenavigasian, Yudhonur Setyaji bersama rombongan di sela-sela peresmian rambu suar Ujung Karang Meulaboh, Kamis (2/3/2023). [Dok. Kemenhub]

PM, Banda Aceh – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meresmikan Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh, yang berada di wilayah kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang.

Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Dit Kenavigasian, Yudhonur Setyaji menyebutkan, peresmian Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh merupakan upaya Ditjen Hubla guna mewujudkan keamanan dan keselamatan bernavigasi di wilayah perairan Indonesia.

“Kita harus mengutamakan keselamatan bernavigasi di wilayah perairan Indonesia dengan mewujudkan ruang dan alur pelayaran yang aman, kecukupan sarana dan prasarana, pelayanan meteorologi, SDM profesional serta dukungan teknologi yang tepat guna,” ujarnya saat peresmian Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh T.20 M Darat Beton Daftar Suar Indonesia (DSI).2940 – Aceh Barat, Kamis lalu (2/3/2023).

Menurutnya, rambu suar merupakan salah satu penunjang keamanan dan keselamatan pelayaran. Rambu ini berfungsi sebagai acuan bagi navigator dan pengguna jasa baik di alur maupun di pelabuhan dalam melakukan kegiatan pelayaran, sehingga menjamin keamanan dan keselamatannya.

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang, Andi Aswad menyebutkan bahwa setiap Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) harus dilakukan perawatan dan replacement.

Salah satunya Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh yang dulunya merupakan konstruksi besi siku terbuka, dan saat ini telah berubah menjadi konstruksi beton.

“Adanya Rambu Suar Ujung Karang Meulaboh yang dulunya konstruksi besi siku terbuka dan saat ini sudah menjadi konstruksi beton, diharapkan berfungsi untuk menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran di samping itu dapat menjadi ikon wisata baru di daerah Aceh Barat ini,” tutupnya. [*]

Komentar