“Pemasukan dan pengeluaran setiap bulan tetap sama. Jadi kami tutup lobang gali lobang,” ujar Direktur PDAM Tirta Mon Kreung Baro, Sigli, Ridwan kepada pikiranmerdeka.co, Kamis (5/10).
Disebutkan, setiap bulan PDAM Tirta Mon Krueng Baro memperoleh pendapatan Rp 350 juta. Namun, dana yang diterima tersebut habis tersedot untuk biaya operasional dan membayar gaji karyawan.
“Untuk pengeluaran hingga membayar honor karyawan dana tersebut habis terserap, artinya pendapatan tidak ada keuntungan sama sekali,” tambahnya.
Lebih lanjut Ridwan mengatakan, penyebab belum adanya laba di perusahaan daerah tersebut karena masih banyak pelanggan yang tidak membayar rekening air.
Saat ini, sebut Ridwan, jumlah pelanggan PDAM Pidie mencapai 7000 pelanggan dengan rincian sebanyak 6000 pelanggan aktif mebayar. Sementara sisanya sebanyak 1000 pelanggan sebagian sudah tidak aktif dan tidak membayar tagihan.
“Jika semua pelanggan membayar rekening maka pendapatan akan meningkat dan mendapatkan keuntungan yang signifikan. Ini dilema juga bagi kami, sebab jika ada kebocoran kami sulit menanggulanginya,” paparnya.
Di Kabupaten Pidie, sambungnya, baru beberapa kecamatan yang telah ada jaringan air bersih seperti Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Indra Jaya, Simpang Tiga, Kembang Tanjong, Mutiara, Mutiara Timur, Mila dan Kecamatan Delima.
“Sedangkan yang lainnya belum ada sambungan pipa, untuk Kecamatan Muara Tiga dan Batee mereka ada PDAM sendiri. Saya berharap kepada pelanggan agar bisa membayar rekeningnya tepat waktu,” pinta Ridwan.()
Belum ada komentar