Lhokseumawe—Partai Acehprotes dan mempertanyakan kenapa puluhan kader dan simpatisannya ditangkap oleh pihak kepolisian, Sabtu dini hari, 22 Maret 2014. Sejumlah kader dan simpatisan Partai Aceh tersebut digiring polisi ke Mapolres Lhokseumawe setelah diduga melakukan perusakan rumah kader partai lain.
“Kemarin, usai kampanye kita pulang. Saat di perjalanan, kita dengar ada penembakan, korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Arun. Setelah melihat korban, dari rumah sakit Arun langsung kita ke rumah,” ujar Muharuddin, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Partai Aceh, saat menjenguk simpatisan PA yang ditahan di Polres Lhokseumawe, Sabtu, 22 Maret 2014.
Muharuddin yang juga Caleg DPRA ini mengaku heran kenapa kader dan simpatisan PA yang sedang berada di rumahnya tersebut digiring polisi ke Mapolres. Massa yang berada di rumahnya tersebut merupakan tim kampanye Muharuddin yang berjumlah banyak.
“Sebagian dari mereka pulang, sebagian lagi tinggal. Karena belum makan, mereka saya suruh beli makan, kemudian saya mandi dan salat. Usai salat terdengar ribut,” kata Muharuddin.
Terkait perusakan yang terjadi terhadap kader Partai Nasional Aceh (PNA), Muharuddin mengatakan sama sekali tidak tahu. “Itu tidak tahu,” tegasnya.
Seperti diberitakan, puluhan simpatisan dan kader Partai Aceh ditangkap Polres Lhokseumawe saat melakukan patroli. Sejumlah orang tersebut diamankan di Mapolres Lhokseumawe setelah diduga melakukan perusakan terhadap rumah kader PNA di Uteun Bayi, Lhokseumawe.
Bersama mereka, polisi juga terlihat menyita sejumlah senjata tajam dan minyak. Hingga saat ini, pihak Polres Lhokseumawe belum bersedia untuk memberikan keterangan terkait penangkapan tersebut. [vivanews]
Belum ada komentar