PM, Banda Aceh – Seringnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tengah maka memunculkan kekhawatiran akan bernasib seperti negara Turki yang sedang mengalami kebakaran hebat hingga saat ini.
“Apabila tidak dilakukan penanganan secara cepat dan tepat, ke depan dikhawatirkan akan bisa bernasib seperti negara Turki yang sedang dilanda kebakaran hebat,” kata Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah Letkol Inf Teddy Sofyan dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Kamis, 5 Agustus 2021.
Hal itu disampaikan Letkol Inf Teddy Sofyan menanggapi kejadian Karhutla yang terjadi di Desa Lelumu, Kecamatan Pegasing dan Desa Lelabu, Kecamatan Kebayakan kabupaten setempat.
Letkol Teddy menyampaikan, dalam sepekan terakhir kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Aceh Tengah lebih kurang telah menghanguskan 10 hektar. Sehingga dapat menimbulkan kerugian besar, bahkan bisa menjadi ancaman besar terhadap penduduk sendiri, salah satu nya bencana alam tanah longsor ketika masuk musim penghujan nanti.
Kemudian, kata Letkol Teddy, kerugian yang disebabkan dari kebakaran itu, selain kerusakan alam seperti hutan menjadi gundul, juga akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar karena mengakibatkan polusi udara berupa asap tebal, terganggunya ekosistem serta punahnya hewan satwa dilindungi karena kehilangan tempat hidup.
“Disadari atau tidak, karena ulah oknum maupun warga demi membuka lahan kebun seringkali dengan cara dibakar di kawasan tersebut akhirnya menimbulkan kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Letkol Teddy menuturkan, pembakaran lahan seharusnya menjadi opsi terakhir bagi masyarakat yang membuka lahan untuk keperluan produksi.
“Saat ini wilayah Aceh Tengah memasuki musim kemarau dan angin kencang, sehingga kerawanan kebakaran sangat tinggi dan kapan saja dapat terjadi,” kata Letkol Teddy.
Untuk diketahui, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi baru-baru ini di Aceh Tengah seluas tiga hektar, yakni di Dusun Atu Berapit Desa Lelumu Kecamatan Pegasing dua hektar dan di Desa Lelabu, Kecamatan Kebayakan mencapai seluas satu hektar.
Cuaca ekstrem dan lokasi kebakaran di ketinggian terjal membuat api cepat meluas sehingga menyulitkan pemadaman oleh petugas pemadam dibantu personel TNI/Polri dan masyarakat setempat. Namun, api akhirnya dapat dipadamkan sebelum malam tiba.[] sumber: antaranews.com
Belum ada komentar