‘Mereka Sering Peras Nelayan’

tni lepaskan tembakan
Polisi dan anggota Danramil melepaskan tembakan secara beruntun untuk membubarkan warga yang sedang membakar speed boat milik TNI-AL, Sabtu (28/4). Ini untuk mengantisipasi meluasnya amuk massa.(Pikiran Merdeka/Joniful Bahri)
tni lepaskan tembakan
Polisi dan anggota Danramil melepaskan tembakan secara beruntun untuk membubarkan warga yang sedang membakar speed boat milik TNI-AL, Sabtu (28/4). Ini untuk mengantisipasi meluasnya amuk massa.(Pikiran Merdeka/Joniful Bahri)

Bireuen—Sejumlah prajurit TNI AL Pos PPI Peudada diduga sering memeras nelayan. Aksi pembakaran speed boat ditengarai sebagai akumulasi kegusaran warga terhadap petugas pengamanan laut di sana.

Sejumlah nelayan dan pekerja kasar di PPI menyatakan pemalakan terhadap nelayan oleh oknum petugas patroli laut sudah sering terjadi selama ini. “Mereka sering sekali memalak (memeras) kami. Bahkan ada yang dipukul seperti kali ini,” kata nelayan, Sabtu (29/4).

Nelayan lainnya menambahkan, para petugas di Pos TNI-AL itu juga meminta ikan dalam jumlah tidak wajar. “Ikan yang mereka ambil itu bukan untuk dimakan, tetapi untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah,” sebutnya.

Para nelayan mengharapkan agar keberadaan Pos tersebut untuk dipertimbangkan kembali. “Selain membuat warga tidak nyaman, kehadiran pasukan penjaga kedaulatan laut itu juga membuat kami mengalami kerugian dalam segala hal. Ikan diambil, kadang kami juga kena pukul,” sebutnya.

Panglima Laot Bireuen Badruddin Yunus yang dihubungi terpisah mengatakan pihaknya memang sering menerima laporan dari para nelayan. “Banyak nelayan mengeluh atas tindakan oknum TNI-AL di Peudada, meraka sering memeras nelayan,” katanya.

Dikatakannya, selama ini para nelayan lebih memilih bersabar atas perlakuan mereka. “Kali ini mungkin tidak sanggup bersabar lagi, sehingga nelayan memprotes dan membakar speed boat. Ini akumulasi kekecewaan nelayan selama ini,” katanya.

Panglima Laot Bireuen meminta agar kasus ini ditindaklanjuti oleh petinggi TNI di Aceh. “Bila perlu ketiga oknum TNI-AL itu segera dipindahkan ke lokasi lain demi kedamaian nelayan,” katanya.[jon]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait