PM, Banda Aceh – Mahasiswa Sejarah Universitas Serambi Mekkah menciptakan inovasi seni tari kreasi bertajuk tsunami. Inovasi tersebut kelak diharapkan mampu memikat para wisatawan dalam rangka mendukung Gampong Geuceu Komplek sebagai salah satu desa wisata di Banda Aceh.
Selain menciptakan inovasi di bidang seni tari, mahasiswa USM juga turut melakukan pembinaan terhadap sanggar seni di Geuceu Komplek. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
“Pembinaan sanggar seni desa Geuceu Komplek oleh Mahasiswa keguruan USM sudah berlangsung dari bulan Juli 2021,” kata Ketua Pelaksana PHP2D, Nana Novita, kepada Pikiran Merdeka, Selasa, 22 September 2021 malam.
Dia mengatakan program ini akan terus dilanjutkan hingga November 2021. Sementara target utama dari program adalah terbentuknya sanggar yang memiliki tari kreasi bertemakan tsunami.
Nana yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Sejarah USM menyebutkan, PHP2D merupakan program kemitraan antara desa dan perguruan tinggi. Program ini juga bertujuan agar mahasiswa mampu berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun desa.
Nana mengatakan pihaknya sengaja mengusung konsep seni tari kreasi karena pariwisata merupakan potensi utama di Banda Aceh. Menurutnya membangun kota wisata juga memerlukan atraksi budaya yang dapat dijual kepada wisatawan. Apalagi Banda Aceh merupakan kota destinasi wisata sejarah tsunami.
“Atas dasar itulah, kami bersama pemerintah desa mencoba melahirkan tari bertemakan tsunami untuk mengisi kemajuan wisata desa dan Kota Banda Aceh secara umum. Alhamdulilah sekarang desa telah memiliki sanggar dengan tari kreasi, dimana setiap tiga hari dalam seminggu kemampuan penari terus kita asah dan latih sebagai bentuk pembinaan,” tutur Nana.
Keuchik Geuceu Komplek, Syahrul, menyambut baik kegiatan kemahasiswaan USM di daerahnya. Dia menyebutkan program tersebut sangat bermanfaat untuk desa yang dipimpinnya, juga untuk mahasiswa.
Sementara dosen pembimbing PHP2D, Mujiburrahman mengatakan, program ini juga bertujuan untuk mendorong agar mahasiswa mampu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. “Serta memiliki kemampuan kepemimpinan dalam pengembangan masyarakat desa di Era Industri 4.0 sebagai implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” pungkas Mujibburahman.[]
Belum ada komentar