PM, Banda Aceh – PDAM Tirta Daroy diminta untuk melakukan sistem ‘jemput bola’ atau dengan mendatangi pelanggan guna memberikan pelayanan prima.
“Selama ini PDAM memberikan pelayanan berupa Call Center. Namun, kita ingin lebih lagi. Kami meminta pihak PDAM untuk merancang sistem jemput bola, supaya pelanggan mudah melaporkan keluhan terkait air bersih,” kata Wali Kota Aminullah, Kamis (4/2/2021), di Balai Kota.
Menurutnya, PDAM Tirta Daroy perlu menempatkan petugas khusus di setiap cabangnya. Para petugas dijadwalkan untuk turun ke setiap wilayah pelanggannya. “Bisa dibuatkan skedul untuk tim PDAM turun menanyakan keluhan,” katanya.
Aminullah menyatakan, pelayanan di segala sektor kian harinya terus ditingkatkan, “semua warga Banda Aceh wajib mendapatkan pelayanan dengan baik.”
Terlebih pengoperasian Booster Pump Reservoir Taman Sari dan Water Treatment Plant (WTP) milik PDAM Tirta Daroy di Lambaro yang telah ditingkatkan kapasitas produksinya (uprating), pada Kamis, 31 Desember lalu, kini kualitas air pun semakin dapat diandalkan, ungkapnya.
Lanjutnya, memiliki daya tampung 3.000 meter kubik dan dilengkapi empat booster pump, Reservoir Taman Sari dapat melayani pendisbutrian air ke 20 ribuan pelanggan. Sementara WTP Lambaro telah di-upgrade kapasitas produksinya dari 500 menjadi 800 liter per detik.
Wali kota juga menjelaskan saat ini cakupan pelayanan PDAM Tirta Daroy sudah mencapai 98 persen lebih dengan jumlah pelanggan sekira 52 ribu sambungan.
Tahun ini, PDAM Tirta Daroy juga akan menuntaskan proyek reservoir di Lampulo. Tabung air raksasa ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan air di Pasar Al-Mahirah, Kecamatan Kuta Alam, dan sekitarnya.
“Lalu target pada 2022, kita akan membangun reservoir baru lagi berkapasitas 10 ribu meter kubik. Dengan begitu pelayanan air bersih akan semakin optimal menjangkau sembilan kecamatan yang ada di Banda Aceh,” katanya. (*)
Belum ada komentar