Jelang Idul fitri, Ada Tradisi Sembelih Kerbau Serentak di Lipat Kajang

Jelang Idul fitri, Ada Tradisi Sembelih Kerbau Serentak di Lipat Kajang
Jelang Idul fitri, Ada Tradisi Sembelih Kerbau Serentak di Lipat Kajang

PM, Singkil – Jelang sehari menyambut perayaan Idul Fitri, warga Lipat Kajang Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil menggelar tradisi sembelih kerbau secara serentak, Rabu malam (13/6).

Uniknya, acara sembelih kerbau itu dilakukan di malam hari. Satu persatu kerbau disembelih oleh Imam Mesjid setempat, lalu dagingnya dijual di lapak yang sudah disediakan pemuda.

Para pedagang daging ini tak hanya datang dari desa Lipat Kajang, bahkan dari desa tetangga pun ikut meramaikan tradisi turun temurun itu dengan mendaftarkan diri kepada panitia.

Selain itu, di lokasi terlihat puluhan warga sedang menjajakan dagangannya, dari menjual mie kuah, kopi hitam, buah-buahan, sayur mayur dan pakaian. Pantauan pikiranmerdeka.co, masyarakat juga terlihat ramai berkunjung dari berbagai desa dan Kecamatan sehingga suasana malam itu tampak seperti pasar malam.

Tradisi pasar daging di Lipat Kajang berlangsung dari jam 8 malam hingga pagi, namun puncak keramaian baru tampak sejak jam 9. Hamdani Bako (41), salah seorang pengunjung dari Pemko Subulussalam mengaku takjub melihat keramaian masyarakat yang berdatangan silih berganti untuk membeli daging sebagai santapan Idul Fitri.

“Sebelumnya saya belum pernah datang berkunjung secara langsung, tapi tradisi itu sudah pernah saya dengar beberapa tahun lalu dari teman,” ujarnya.

Menurut Hamdani tradisi ini menjadi unik ketika penyembelihan kerbau di lakukan secara bersama-sama, “jadi kebiasaan masyarakat Lipat Kajang ini layak di pertahankan, apalagi tradisi itu merupakan peninggalan dari nenek moyang masyakat di desa ini,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Zulhelmi, warga sekaligus salah satu panitia penyedia lapak jualan daging mengatakan, tradisi ini sudah dilakukan sejak nenek moyang mereka.

“Jauh sebelum saya lahir tradisi ini sudah ada, dan dengan adanya tradisi ini dapat menjalin silaturrahmi sesama muslim yang ada di Aceh Singkil,” ucap Zulhelmi. Ia pun berharap acara semacam ini bisa dipertahankan hingga ke generasi selanjutnya.

Tahun ini, harga daging di Lipat Kajang, Simpang Kanan diketahui sedikit lebih mahal dari sebelumnya yakni dari Rp 150.000 per kg kini menjadi Rp 160.000. Sedangkan jumlah kerbau yang hendak di disembelih sedikit menurun dari 13 ekor kerbau tapi kali ini hanya 12 ekor. []

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait