Jakarta Night Festival Hasilkan Sampah 600 Ton

Jakarta Night Festival Hasilkan Sampah 600 Ton
Jakarta Night Festival Hasilkan Sampah 600 Ton

Car Free Night (solopos.com)Jakarta—Gegap gempita pesta pergantian tahun di ibukota lewat acara Jakarta Night Festival (JNF), Senin (31/12) malam hingga Selasa (1/1) dinihari, menimbulkan masalah tersendiri bagi para petugas kebersihan.

Sedikitnya ada 600 ton tumpukan sampah kemasan makanan, terompet, dan botol air mineral, dihasilkan dari pesta malam tahun baru yang harus diangkut petugas dari lokasi perayaan tersebut.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, mengaku terus memantau kondisi kebersihan di tempat-tempat keramaian. Volume sampah di Jakarta saat malam pergantian tahun memang selalu meningkat. “Khusus di acara JNF semalam sampahnya mencapai 600 ton,” kata Unu, Selasa (1/1).

Sementara untuk total sampah secara keseluruhan di Jakarta, hingga saat ini masih dihitung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Namun secara keseluruhan volume sampah diprediksi meningkat hingga 10 persen.

Prediksi awal pihaknya, volume sampah pada malam pergantian tahun mencapai 6.615 ton. Jumlah ini akan meningkat menjadi 7.245 ton pada 1 Januari 2013, setelah perayaan malam tahun baru. “Untuk hitungan riilnya masih ada di Bantar Gebang,” ucapnya.

Kenaikan volume sampah ini, terjadi karena banyaknya warga yang merayakan pesta tahun baru dengan berkumpul di satu lokasi. Sampah paling banyak yang dihasilkan yakni, sampah kertas sisa terompet maupun kembang api, serta sampah plastik sisa makanan yang dihasilkan hanya dalam tempo lima jam di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka Barat yang merupakan pusat kegiatan JNF.

Dirinya memastikan, telah membersihkan sampah-sampah tersebut sejak masyarakat meninggalkan lokasi keramaian. Sebanyak 757 petugas kebersihan sudah disiagakan sejak 31 Desember 2012. Mereka diberi waktu hingga Selasa (1/1) pukul 05.00 pagi tadi untuk membersihkan sisa-sisa sampah.

Ia mengaku telah mengecek ke beberapa lokasi keramaian mulai dari Monas-Thamrin-Sudirman-Ragunan hingga ke TMII, Jakarta Timur. Diakuinya memang masih ada beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang masih berjualan di lokasi tersebut, sehingga masih terlihat sampah yang tertinggal dan sulit dibersihkan.

“Sudah ada germor (gerobak motor) sejak sore. Ada juga truk sampah yang siaga, sehingga ketika sampah menumpuk langsung bisa diangkat. Tadi saya cek pukul 05.00 sudah bersih, tinggal bekas sisa pedagang kaki lima,” katanya.[beritajakarta]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Parade Dunia Selamatkan Gajah, Dimulai di Banda Aceh
Parade menyelamatkan gajah dan satwa langka, di Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu 3 Oktober 2015, pukul 08.30 WIB pagi sampai selesai. Aksi ini dilaksanakan kumpulan komunitas pecinta satwa langka. Taufan Mustafa.

Parade Dunia Selamatkan Gajah, Dimulai di Banda Aceh