PM, JAKARTA – CEO Indonesia Airlines, Iskandar Ismail, angkat suara menyusul pernyataan keras dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, yang menyebut keberadaan maskapai tersebut sebagai “hoaks” dan “angan-angan belaka”. Iskandar menyampaikan kekecewaannya dan menilai tudingan itu sebagai pernyataan tidak berdasar yang bisa mencoreng nama baik Indonesia di mata mitra dan investor internasional.
“Pernyataan tersebut sangat murahan dan tidak pantas keluar dari seorang pejabat publik. Itu bisa merusak iklim investasi yang tengah kami bangun dengan kerja keras,” ujar Iskandar melalui sambungan telepon dari Thailand, Jumat (23/5), dalam rangkaian kunjungan kerja ke Thailand dan Dubai.
Iskandar mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia Airlines tengah dalam proses finalisasi studi kelayakan dan negosiasi dengan sejumlah lessor pesawat ternama di Asia dan Timur Tengah. Ia menegaskan bahwa pendirian maskapai dilakukan secara serius dan profesional, termasuk persiapan administratif dan perizinan yang akan diajukan segera setelah seluruh persyaratan teknis dan finansial dipenuhi.
“Kami tidak menjual mimpi kosong. Apa yang kami lakukan adalah proses wajar dalam pendirian maskapai di negara mana pun. Kami menjunjung tinggi regulasi Indonesia,” jelasnya.
Iskandar juga menyampaikan rencananya untuk kembali ke Jakarta pada Senin pekan depan dan akan menggelar konferensi pers guna memberikan klarifikasi menyeluruh atas berbagai tudingan yang beredar.
Pernyataan Dirjen Perhubungan Udara sebelumnya disampaikan dalam konferensi pers pada Kamis (22/5), di mana Lukman F. Laisa menyatakan bahwa Indonesia Airlines tidak tercatat dalam pengajuan dokumen atau permohonan izin resmi di Kemenhub. Ia menyebut kabar pendirian maskapai itu sebagai “bohong belaka”.
Pihak Indonesia Airlines menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk penghakiman yang tergesa-gesa dan tidak mencerminkan semangat kolaborasi antara regulator dan pelaku industri.
“Kami terbuka untuk berdialog dengan Kemenhub. Namun, melabeli upaya kami sebagai hoaks tanpa proses klarifikasi adalah bentuk pembunuhan karakter terhadap pelaku usaha,” ujar Iskandar.
Dalam pernyataan penutupnya, manajemen Indonesia Airlines menegaskan komitmen untuk terus melanjutkan proses pendirian maskapai secara profesional, transparan, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mereka juga berharap pemerintah dapat menciptakan ruang yang sehat bagi pertumbuhan industri penerbangan nasional.
Belum ada komentar