Ilmuwan Indonesia Temukan Enzim Perbanyak Isi Padi

Mesin Perontok Padi
Ilmuwan Indonesia Temukan Enzim Perbanyak Isi Padi

Mesin Perontok PadiJakarta—Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengakui bahwa banyak temuan/ciptaan anak bangsa yang bisa dimamfaatkan untuk perkembangan ekonomi nasional.

Salah satunya untuk sektor pangan yaitu MAROLIS. MAROLIS adalah enzim hasil perpaduan antara madu dan bahan lokal dimana hasil akhirnya berupa pupuk cair.

“Enzim ini dapat meningkatkan isi per tangkai suatu padi hingga 100 persen dan lebih padat. Biasanya satu tangkai menghasilkan 130 butir dengan menggunakan enzim ini bisa tercipta 230 butir pertangkainya,” ujarnya di Jakarta, Senin (12/8/2013) seperti dikutip dari citraindonesia.com.

Kata Euis, enzim atau pupuk ini sudah diujicoba di daerah Gorontalo dan menghasilkan padi yang cukup baik dari biasanya.

Selain itu lanjutnya, MORALIS ini sudah diperjual belikan dipasar dengan harga yang lebih ekonomis dari pupuk yang sudah ada saat ini.

Kedepan kata Euis, penggunaan produk ini akan melibatkan warga transmigrasi yang baru maupun yang sudah menjadi transmigran.

“Ini sudah terbukti, saya opitimis enzim atau pupuk ini mampu membantu para petani padi kita kedepannya, tinggal bagaimana pemerintah daerah menyikapinya. Jangan sampai negara lain yang memamfaatkan penemuan ini,” ujarnya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Kedubes Malaysia Kembali Didemo
Bendera nasional Malaysia dibakar ratusan ormas Laskar Merah Putih dalam demontrasi di Kedubes Malaysia di Jakarta, Jl Rasuna Said, Senin (7/5). . Disaat bersamaan, bendera merah putih sepanjajang 20 meter berhasil dikibarkan dengan cara dikalungkan di pohon dan lampu taman di depan Kedubes. Aksi ini dilkukan sebagai kecaman terhadap sikap Malaysia yang dinilai sering melecehkan Indonesia. (Detik Foto)

Kedubes Malaysia Kembali Didemo

KontraS: Sudah Tak Ada Harapan Bicara HAM di Pemerintahan Jokowi
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) saat menggelar aksi Kamisan ke-600 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 5 September 2019. Aktivis berdiri diam di setiap Kamis sore di depan istana negara setiap Kamis yang sudah masuk 600 kamis dalam tahun ke-12. TEMPO/Subekti.

KontraS: Sudah Tak Ada Harapan Bicara HAM di Pemerintahan Jokowi