PM, Lhoksukon—Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Aceh Utara stabil karena lancarnya pasokan gabah dari petani yang baru melakukan panen raya di daerah itu. Sementara harga gabah melonjak naik hingga Rp400 rupiah perkilogram.

H Ibrahim, 42, pedagang beras di Pasar Tradisional Pantonlabu, Aceh Utara kepada Pikiran Merdeka, Minggu (29/4) mengatakan, saat ini harga beras seperti Jongkong Rp100 ribu/15 kilogram, Ramos Rp100 ribu/10 kilogram, sedangkan beras tangse Rp 120 ribu/ 15 kilogram.

“Untuk harga beras sejauh ini masih stabil dan belum mengalami kenaikan. Pasalnya petani baru usai panen raya, sehingga stok beras masih mencukupi,“ sebutnya.

Menurutnya, mahalnya harga beras dikarenakan gabah di Aceh Utara dijual ke Medan, Sumatra Utara. “Kalau pasokan gabahnya tidak ada lagi, kemungkinan besar harga beras melonjak naik,” kata Ibrahim.

Sementara Dahlan, 32, agen penampung gabah di Pantonlabu, Aceh Utara, menyebutkan sudah dua pekan harga gabah naik. Sebelumnya, dirinya bisa menampung sama petani Rp3600 sampai Rp3900 perkilogram.

“Sekarang kita bisa menampung dari petani Rp 4000 sampai Rp4300 perkilogram, itupun kita sesuaikan menurut kualitas barang,“ kata Dahlan.

Menurutnya, harga gabah bisa berubah kapan saja tergantung permintaan toke yang menampung. “Harga ini melonjak karena belum semua daerah panen. Kalau sudah panen di semua kecamatan, harga gabah akan menurun lagi karena stoknya banyak,“ jelas Dahlan. [csf].

Komentar