Guru Honor Sekolah Swasta Tuntut Hak

pns
Guru Honor Sekolah Swasta Tuntut Hak

Lhokseumawe—Para guru honener sekolah swasta di Kabupaten Aceh Utara menuntuh hak. Mereka meminta pemerintah tidak memandang mereka sebelah mata atau membeda-bedakan dengan guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah negeri.

Seorang guru yang mengajar di MAS Buloh Blang Ara, Kabupaten Aceh Utara, Marzuki, 32, Sabtu (14/4) yang didampingi sejumlah guru swasta lainnya, mempertanyakan kebijakan pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Menurutnya, kementrian tersebut tampak pilih kasih terhadap nasib para guru honorer, baik  yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta. “Sudah sekian lama mengabdi, tapi jangankan diangkat jadi PNS, untuk diusul jadi honorer katagori I dan II ke DPRK Aceh Utara saja ditolak. Karena kami dari sekolah swasta,” kata Marzuki

Marzuki mengatakan kebijakan dari Menpan RB No.5 Tahun 2010 telah merugikan nasib para guru swasta atau honorer  di sekolah swasta yang ada di Aceh Utara. Kebijakan tersebut, kata dia, upaya pilih kasih antara gurun honorer di sekolah negeri dengan di swasta.

Beberapa bulan lalu, lanjut dia, guru honorer di Aceh Utara telah memasukan data ke BKPP setempat guna dimasukkan dalam daftar guru honorer tingkat I dan II.

“Tapi, berkas kami ditolak dengan alasan sudah ada ketentuan guru swasta tidak boleh mendaftar. Padahal, saya sendiri sudah mengajar di MAS Buloh Blang Ara sejak januari  tahun 2005.Bukankah jasa kami ini untuk mencerdaskan anak-anak bangsa ini ?” tanya Marzuki.

Marzuki menambahkan katagori honorer yang di rekrut untuk katagori I dan II  saat ini adalah yang baru mengabdi pada tahun 2008, semestinya persyaratan yang harus di rekrut yang telah masa kerja sejak 1 januari 2005.

Tak Ada Pilih Kasih

Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Aceh Utara, Yusri mengatakan mengatakan pihaknya akan melaporkan keluhan para guru swasta ini kepada Bupati Aceh Utara untuk ditindak lanjuti ke Menpan bidang reformasi birokrasi.

“Tidak ada perbedaan antara guru yang mengajar di sekolah  negeri dan di sekolah swasta, karena mereka semua pahlawan yang ikut mencerdaskan anak bangsa,” kata Yusri.[pm/wal]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait