Capres Jokowi-JK Diyakini Unggul di Aceh

Capres Jokowi-JK Diyakini Unggul di Aceh
Capres Jokowi-JK Diyakini Unggul di Aceh

Tim relawan Jokowi-JK yang mengatasnamakan diri “Teman Jokowi” meyakini 68 persen pemilih di  Aceh akan memberikan hak suara mereka kepada  pasangan Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 tersebut pada Pilpres, 9 Juli mendatang. Selebihnya atau  32 persen suara untuk pasangan Prabowo-Hatta.

Keunggulan untuk Jokowi-JK ini disampaikan Ketua Panitia Donor Darah relawan “Kawan Jokowi”, Jamaluddin  disela-sela donor darah di kawasan Lambhuk, Ulee Kareng, Banda Aceh, Minggu (22/6) petang.

Donor darah itu salah satu agenda tim “Kawan Jokowi” untuk membantu mengatasi kekurangan darah di PMI Banda Aceh sekaligus menyosialisasikan misi 2 juta liter darah yang diusung tim Capres Jokowi-JK.

“Melihat dukungan masyarakat Aceh untuk pasangan Jokowi-JK, kami memperkirakan tinggal 32 persen saja untuk Prabowo-Hatta, 68 persen lainnya untuk pasangan Jokowi-JK,” tutur Jamaluddin optimis.

Menurutnya, keberpihakan masyarakat Aceh mendukung Jokowi-JK karena sosok Jusuf Kalla yang berperan banyak dalam perdamaian Aceh. Tim “Kawan Jokowi”,  lanjutanya, juga terus menyosialisasikan peran JK pada perdamaian Aceh tersebut kepada masyarakat  Aceh yang belum memahaminya.

“Kami menyosialisasikan sosok JK, terutama  di desa-desa. Meski masih ada yang belum mengetahui keterlibatan JK dalam perdamaian Aceh ini, dengan sosialisasi yang kami lakukan,  mereka  semakin tau. Ini yang membuat kami yakin Capres No.2 itu bisa meraih suara 68 persen di Aceh,” imbuhnya.

Senada disampaikan, Ketua “Kawan Jokowi” H Munzir A Munir menambahkan, pasangan Jokowi-JK yang  sederhana dengan misi mendahulukan dialog dalam menyelesaikan sebuah masalah sangat sesuai dengan kondisi Aceh saat ini. Serasi dengan budaya Aceh yang mengedapankan musyawarah dan mufakat atas sebuah yang hendak dijalankan atau dilaksanakan.

Seperti diketahui, tambahnya, perdamaian Aceh juga tumbuh atas dasar dialog di Helsinki antara  petinggi-petinggi RI dan GAM, termasuk JK  yang kemudian melahirkan  MoU Helsinki.

“Maka sistem dialog yang diusung Jokowi-JK patut kita dukung. Visi-misi mendengar suara rakyat dan melaksanakannya adalah sebuah demokrasi yang hakiki untuk kesejahtraan rakyat. Maka mari kita dukung Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli mendatang,” himbaunya sembari mengangkat salam “dua jari”.[PM-007]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait