BKSDA Evakuasi Seekor Orangutan Terisolir di Aceh Barat

BKSDA Evakuasi Seekor Orangutan Terisolir di Aceh Barat
Foto : Orangutan yang bergelantungan di atas pohon saat hendak dievakuasi oleh tim Yel-SOCP dan BKSDA , Jumat (3/8). (PM/Aidil Firmansyah)

PM, Meulaboh – Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Sumatera Orangutan Conservation Program (SOCP) Pantai Barat Selatan Aceh bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengevakuasi seekor Orangutan setelah terisolir di perkebunan sawit warga Desa Gelanggan Gajah, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.

Satwa dilindungi tersebut diperkirakan berumur 15 tahun, keberadaan seekor orangutan di perkebunan sawit itu diketahui setelah dilaporkan oleh warga kepada Tim Yel-SOCP.

Koordinator Yel-SOCP Barat Selatan Aceh, Anto mengatakan, sebelumnya orangutan tersebut berasal dari kawasan sekitar yang tempatnya terisolir. Sesudah lahan itu dibuka menjadi perkebunan sawit oleh warga, orangutan secara tidak langsung kehilangan tempat tinggal sehingga terpaksa menjelajahi wilayah sekitar kebun demi bertahan hidup.

Usai dievakuasi, kata Anto, hewan dengan bahasa latin Pongo Abelii akan dilepas liarkan ke kawasan Re Introduksi Orangutan Sumatera Cagar Alam Jantho, Aceh Besar untuk direhabilitasi dan dikembalikan kepada habitatnya.

“Tiap orangutan yang diselamatkan tetap akan dievakuasi ke kawasan Re Introduksi Orangutan Sumatera Cagar Alam Jantho, Aceh Besar agar dapat kembali ke habitatnya,” ujarnya.

Menurut data Yel-SOCP, sejak tahun 2010 sampai dengan agustus 2018 pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap satwa dilindungi yakni Orangutan sebanyak 27 ekor di Provinsi Aceh.

Dokter Hewan Yel-SOCP drh. Yenny Saraswati menjelaskan, orangutan yang dievakuasi oleh tim di lokasi, kondisinya kurus kering. Pihaknya juga yakin bahwa masih ada habitat orangutan lain berada di wilayah yang sama, namun hanya saja sedang dilakukan pencaharian agar dapat dievakuasi semua ke Cagar Alam Jantho.

“Saat ini kita sedang dalam perjalanan menuju Cagar Alam Janto untuk mengembalikan orangutan berkelamin betina itu agar dapat hidup kembali bersama habitatnya  disana,” katanya. []

Reporter: Aidil Firmansyah

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Clearing dengan cara dibakar 696x446 1
Dok. Kebakaran di lahan gambut Rawa Tripa, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya. [Foto/Paul Hilton/environmentaldefender.com]

7 Kepala Desa Desak Eksekusi Putusan Atas PT Kalista Alam