Asisten III Setda Aceh: Laporan Keuangan Harus Transparan dan Terukur

Asisten III Setda Aceh: Laporan Keuangan Harus Transparan dan Terukur
Ilustrasi.

Banda Aceh – Asisten III Setda Aceh Bidang Administrasi Umum, Bukhari, mengatakan dalam menjalankan program kerja, pemerintah dituntut harus transparan dan terukur, karena itu, harus ada perhatian khusus pada sistem pelaporan keuangan di setiap penggunaan anggaran.

“Sistem pelaporan ini akan menggambarkan dengan jelas cara kita dalam mengelola anggaran, saat ini Aceh sudah menerapkan akuntansi berbasis akrual dan sudah memasuki tahun kelima,” kata Bukhari di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Kamis, 5/9/2019.

Penerapan akuntansi berbasis akrual bertujuan untuk mempermudah para pemakai untuk membandingkan (pengeluaran dan pemasukan) secara berimbang antara pemakaian sumber daya, kinerja, posisi keuangan, dan arus kas dari entitas pemerintah.

“Penggunaan akuntansi berbasis akrual akan memudahkan kita untuk mengukur pencapaian kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya,” kata Bukhari.

Akuntansi berbasis akrual adalah suatu metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran terakui atau dicatat ketika transaksi terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan.

Ia mengatakan, kejelasan tentang output sangatlah penting, karena itu bermanfaat untuk mengetahui dan mengukur keefektifan penggunaan anggaran. Tambahnya, pengeluaran yang tepat dan terukur tentu akan mendapatkan hasil yang baik, jika pengeluaran yang kurang tepat tentu hal itu menandakan tidak optimalnya penggunaan anggaran.

“Sebab itu penulisan output dalam sistem pelaporan akuntansi berbasis akrual harus benar-benar disusun atas dasar analisis kebutuhan,” katanya.

Dengan penerapan sistem ini kata Bukhari, sistem keuangan Pemerintah Aceh sudah mulai membuahkan hasil yang cukup mengembirakan dengan laporan pengelolaan keuangan Pemerintah Aceh yang terus membaik. “Alhamdullillah, selama 4 tahun berturut-turut kita mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian berdasarkan audit BPK,” kata Bukhari.

Ia menegaskan, dengan pencapaian tersebut harusnya terus memacu sistem keuangan Pemerintah Aceh agar tetap terus berkembang dan membaik melampaui pencapaian saat ini.

Ia berharap, pada semua peserta yang hadir untuk bisa fokus pada apa yang disampaikan oleh Kasi Wilayah I B Agung Ariyanto mewakili Kementian Dalam Negeri. “Supaya kita dapat memperdalam pengetahuan kita tentang tata cara peningkatan kualitas penganggaran dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBA berbasis kinerja” kata Bukhari.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2023 02 13 at 3 44 22 PM
Koordinator Observasi Stasiun Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Blang Bintang, Aceh Besar, Khairul Akbar saat memaparkan materi dalam diskusi publik yang digelar Yayasan HAkA bersama AJI Banda Aceh, Senin (13/2/2023). [Dok. AJI Banda Aceh]

Deforestasi di Aceh Capai 9.383 Hektare pada 2022, Aceh Selatan Terparah