PM, London – Suzuki Jimny yang dipasarkan di London, Inggris mengalami masalah pada kontrol stabilitas elektonik atau ESP. Hingga saat ini, Suzuki belum melakukan penarikan meskipun telah disampaikan ke Jepang. Autocar menemukan masalah pada mobil 4×4 imut yang mengaalami gangguan pada Program Stabilitas Elektronik yang menyebabkan mengurangi kenyamanan berkendaara.

Selama saat digunakan menikung, sistem ESP Suzuki Jimny melakukan pengereman pada roda depan seolah-olah untuk memperbaiki selip yang sebenarnya tidak terjadi. Efeknya adalah menyebabkan mobil berguncang dari satu sisi ke sisi sebelahnya, saat pegas pada roda depan mengeras dan mengembang dengan intervensi denyut ESP. Kondisi itu juga bisa memengaruhi salah satu roda belakang.

Salah satu insiyur Suzuki yang menangani Jimny, Hiroyuki Yonezawa, menghadiri acara tersebut, bersama seorang jurnalis Australia mengalami masalah yang sama setelah mengujinya. Dua mobil uji disediakan, keduanya menunjukkan perilaku yang sama. Suzuki mengatakan bahwa perilaku ini sebelumnya tidak muncul selama pengujian pengembangan Suzuki, yang termasuk jalanan Inggris, atau selama acara peluncuran internasional di Jerman.

Suzuki Jimny menghadapi jalur offroad ringan. Sumber: akun Jimny Indonesia

Setelah mendapat input tersebut, Suzuki mengirim insinyur tambahan untuk menyelidiki. Mereka mampu mereplikasi perilaku tersebut, tetapi belum dapat mereproduksinya untuk memperbaiki di fasilitas pengujian di Jepang.

Dalam sebuah pernyataan, Suzuki mengatakan bahwa aktivasi terus-menerus pada kontrol stabilitas terjadi ketika kondisi jalan tertentu, sudut kemiringan jalan, tanjakan maupun turunan dan derajat kurva dikombinasikan dengan tingkat kecepatan tertentu. “Ada kemungkinan bahwa (kontrol stabilitas) secara instan diaktifkan karena bereaksi terhadap goyangan kendaraan ketika meninggalkan kurva berbentuk S dan kemudian berturut-turut dinyalakan karena kendaraan mengitari kurva dengan kecepatan tinggi.”

Selama pengujian mobil ini, bersama Chief Engineer Yonezawa, Suzuki Jimny dikendarai dengan cepat tidak hanya pada urutan kemiringan dan tikungan tertentu yang memicu masalah, tetapi juga jalanan sepanjang 8 mil. Pada bagian yang lebih panjang ini, roda depan kadang-kadang mengerem, seperti halnya roda belakang offside.

Suzuki juga mengatakan bahwa intervensi kontrol stabilitas dapat memberikan rasa tidak nyaman kepada pengemudi tetapi bukan merupakan peristiwa yang akan mengganggu arah pergerakan kendaraan. Tetapi gerakan goyang dari satu sisi ke sisi yang lain dipicu oleh intervensi rem roda berulang cepat, yang hanya terjadi pada satu bentangan jalan yang diambil pada kecepatan lebih tinggi dari batasnya, mungkin akan membuat alarm pengemudi yang tidak berpengalaman.

Suzuki menjanjikan akan kembali meriset dan memperbaiki Suzuki Jimny. Namun belum dipastikan, kapan perbaikan itu diproduksi secara massal.

Sumber: Tempo

Komentar