Lhokseumawe – Inflasi di Kota Lhokseumawe pada Maret 2012 tertinggi di Sumetera. Tingkat inflasi mencapai 0,55 persen. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lhokseomawe, Mughlisuddin, Senin (2/4).
Menurut data BPS, beberapa Indeks Harga Konsumen (IHK), telah terjadi kenaikan dari 133.86 persen pada Februari lalu menjadi 134.60 persen pada bulan Maret. Hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap rencana kenaikan BBM pada Maret lalu yang berimbas pada kenaikan harga barang kebutuhan bahan makanan. “Problem tersebut yang memicu tingginya inflasi Kota Lhokseumawe dibandingkan kota-kota lain di pulau Sumatera,” jelasnya.
Begitu juga tingginya perubahan harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan dibandingkan dengan kelompok pengeluaran lainnya sebesar 1.46 persen. “Kondisi tersebut tidak begitu yang terjadi pada kelompok pengeluaran lainnya seperti kelompok perumahan 0.14 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga hanya 0.05 Persen dan kelompok sandang malah mengalami deflasi sebesar -0.15 persen, pakaian jadi hanya menyumbang inflasi pada Maret hanya 0.17 persen,” rincinya.
Sementara inflati terendah di Sumatera terjadi di Palembang yang hanya 0,04 perse. Sementara situasi perekonomian untuk Banda Aceh berada diurut nomor 4 di Pulau Sumatera dari angka tertinggi dengan inflasi 0,41 persen.[pm/cfs]
Belum ada komentar