PM, LHOKSUKON – Warga Desa Teupin Kebeu, Kecamatan Bandar Baro, Aceh Utara, mengeluhkan pembangunan waduk senilai Rp10 milyar di desa mereka, jebol sebelum difungsikan.
Warga menduga pembangunan waduk yang diperuntukkan untuk mengalirkan air ke 2500 hektar sawah di wilayah tersebut memiliki kualitas sangat rendah dan asal jadi.
“Kalau kualitasnya sesuai dengan kondisi alam di sini mungkin tidak secepat itu jebol. Apalgi belum difungsikan,” keluh warga setempat kepada Pikiran Merdeka, Senin (25/01/16).
Pembangunan waduk Teupin Keubie ini memakan biaya Rp10 milyar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Utara tahun 2015. Proyek ini selesai dikerjakan oleh PT Arifa Sentosa, pada 24 Desember 2015 lalu.
Namun, menurut Muhammad ST, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek tersebut, jebolnya waduk sebelum difungsikan itu lumrah terjadi. “Itu (kerusakan) hal biasa. Rubuhnya dinding waduk akibat tingginya debit air hujan dan kondisi tanah labil sehingga terjadi penggikisan,” ujarnya kepada Pikiran Merdeka, Senin (25/01/15).
Menurutnya, hal tersebut terjadi akibat tingginya debit air yang menyebabkab waduk itu jebol. Muhammad juga mengaku sudah mengecek langsung ke lokasi dan menurutnya tak perlu dipersoalkan.
Setelah melihat kondisi, ia mengambil kesimpulan bahwa kerusakan yang terjadi sangat kecil. “Jebolnya hanya sedikit. Kerusakan itu segera diperbaiki, berhubung proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan sampai enam bulan kedepan,” ujarnya.
“Itu (proyek) pengerjaannya sudah sesuai denga perencanaan yang ditangani oleh konsultan perencanaan,” pungkas PPTK pada Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Mineral, Aceh Utara itu. [PM004]
Belum ada komentar