Sunnah dan Akhlak Rasulullah SAW Saat Bepergian

Sunnah dan Akhlak Rasulullah SAW Saat Bepergian
Ilustrasi. (Flickr)

Shaleh Ahmad Asy-Syaami dalam buku Berakhlak dan Beradab Mulia menuliskan, sepanjang perjalanan Rasulullah SAW tidak lepas dari berzikir dan berdoa. Nabi SAW dan para sahabat ketika melintasi sebuah jalan yang menanjak di pegunungan atau bukit, misalnya, maka akan mengumandangkan takbir.

Lalu ketika turun, mereka bertasbih, layaknya orang yang sedang shalat. Waktu pemberangkatan pun penting diperhatikan. Rasulullah SAW membenci bepergian, apalagi dilakukan sendirian, pada malam hari. Sabda beliau, ”Seandainya manusia mengetahui keburukan ketika sendirian seperti yang aku ketahui, maka tidak akan ada orang yang berjalan sendirian pada malam hari.” (H.R. Bukhari)

Jika sudah datang dari perjalanan jauh, seperti tertera dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, hal pertama yang Rasulullah SAW lakukan adalah menuju masjid, bila di Madinah, adalah ke masjid beliau, untuk shalat dua rakaat. Setelah itu, barulah beliau menerima kedatangan para sahabat serta umat yang ingin mengucapkan selamat datang.

Kedatangan beliau dari perjalanan jauh biasanya berlangsung pada pagi hari. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Nabi SAW tidak suka mendatangi keluarganya bila datang dari perjalanan jauh pada malam hari, bahkan beliau melarang hal tersebut.

Diriwayatkan dari Anas RA, bahwa Rasulullah SAW tidak menemui keluarganya pada malam hari, namun beliau menemui mereka pada waktu pagi atau senja hari. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Tak hanya itu, papar Shaleh Ahmad Asy-Syaami, umat juga dianjurkan untuk mengantarkan orang yang hendak melakukan perjalanan jauh. Dulu, ada seorang sahabat yang hendak bepergian, maka Rasulullah SAW mengucapkan doa kepadanya, ”Saya memohon kepada Allah agar menjaga agama, amanat dan penutup amalmu.”

Pun kepada orang-orang yang menyambut kedatangan beliau dari perjalanan jauh, Nabi SAW memberikan sambutan hangat juga pelukan. Kepada anggota keluarga yang menyambutnya, beliau tidak lupa memberikan ciuman hangat sebagai rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan mereka kembali dalam keadaan sehat wal’afiat.

Sumber: Republika

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 0213 OVIYANDI
Atlet muaythai Aceh Antonia Bui Ola berpose setelah upacara pengalungan medali PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Selasa (10/9/2024). Antonia Bui Ola berhasil meraih medali Emas setelah bertarung dengan atlet muaythai Jawa Timur Annisa Rahmaniyah di babak final kelas elit 60 kg putri. Foto: PM/Oviyandi Emnur

Aceh Raih Tiga Emas di PON XXI Cabang Muaythai