Sejumalah sopir bus sekolah milik Pemkab Pidie saat memarkirkan bus di halaman Dishub Pidie, Senin (26/2).(pikiranmerdeka.co/Amir Sagita)

PM, SIGLI – ‎Sejumlah sopir bus sekolah dalam Kabupaten Pidie, memprotes penarikan 34 bus oleh Dinas Perhubungan setempat, Senin (26/2).

Penarikan puluhan bus sekolah yang selama ini ditempatkan di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Pidie itu, sesuai dengan surat dari Bupati Pidie Roni Ahmad.

Dimana, dalam surat yang diterima oleh puluhan sopir pada Jumat kemarin, bupati Roni meminta agar bus tersebut harus dilakukan segera untuk pengecekan aset daerah.

“Yang menjadi masalah serta kami memprotesnya, kenapa setelah bus diantar kami tidak dibenarkan untuk mengambil lagi dan ditahan di dinas terkait. Ini menjadi tanda tanya kenapa bus ditahan,” ujar Abdul Gani (54) warga Gampong Bambong, Kecamatan Delima, kepada wartawan, Senin ‎(26/2).

Jika memang bus ditarik dari mereka, sambung Abdul Gani, maka pihaknya meminta agar Pemkab Pidie membayar tuggakan gaji mereka selama dua bulan yakni bulan Januari dan Februari 2018.

“Kenapa bus ditarik dari sopir yang selama ini sudah lama menjaga bus tersebut. Apakah karena bupatinya sudah lain, sehingga harus diganti sopirnya,” Tanya Abdul Gani.‎

Para sopir bus mengaku sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah terhadap mereka. “Padahal para sopir selama ini bekerja dan tidak ada masalah sama sekali. Kok tiba-tiba bus nya ditarik tanpa alasan yang jelas,” pungkasnya.

Hingga berita ini dipublis, pikiranmerdeka.co belum berhasil mendapat konfirmasi pejabat Dishub Kabupaten Pidie.()

Komentar