
Jakarta—Produksi minyak Indoensia saat ini, sudah tidak dapat memenuhi tingginya konsumsi BBM, sehingga Indonesia setiap harinya harus melakukan impor BBM hingga 900.000 barel atau sekitar 143 juta liter.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, Jakarta, Selasa (23/4) mengatakan, saat ini produksi minyak Indoensia adalah 830 ribu barel per hari, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 15% merupakan bagian yang diberikan kepada kontraktor atau perusahaan migas yang mengelola sumur minyak di Indonesia.
Sementara itu, total kebutuhan BBM di Indonesia per hari mencapai 1,4 juta barel, sehingga untuk menutupi kekurangan harus dilakukan impor. “Jadi untuk menutupi kebutuhan 1,4 juta barel sementara produksinya hanya 560.000 barel, Indonesia harus impor 900.000 barel per harinya,” ucapnya.
Indonesia sekarang bukan produsen besar minyak lagi. Pada 1977, Indonesia pernah mencapai produk minyak tertinggi yaitu 1,68 juta barel per hari.
“Sebanyak 1 juta barel sendiri dari Caltex (sekarang Chevron) di lapangan Minas (sumatera), sedangkan produksi gasnya sekitar 266 juta kaki kubik feet per day, kecil dulu produksi gasnya, karena gas tidak dimanfaatkan dan justru banyak dibuang,” ujar Rudi.
“Tahun ini produksi gas kita lebih besar yakni mencapai 1,46 juta barel setara minyak per hari (boed), kondesat 101.787 boed, minyak 724.538 boed jadi totalnya 2.290.813 boed, ya karenakan kita migas ada minyak dan gas, dulu juga sama migas juga 1,6 juta barel itu kan ada gas nya 266 juta kaki kubik per hari,” tandasnya.
Menurut Rudi, meskipun produksi minyak Indonesia turun, namun produksi gas naik. Jika dihitung dan disetarakan, maka produksi minyak dan gas Indonesia saat ini justru naik menjadi 2,29 juta barel setara minyak per hari.[satunegeri]
Belum ada komentar