Jakarta—Kepolisian menemukan bom rakitan dan rangkaian bahan peledak disebuah rumah di kawasan Tambora, Jakarta Barat, selang beberapa jam, Rabu (5/09), menyusul penangkapan seorang tersangka teroris di Depok, Jawa Barat yang diduga terkait dengan peristiwa Solo.

Temuan bom rakitan itu pertama kali dilaporkan oleh warga yang melihat kepulan asap dari sebuah rumah di Jalan Teratai, Kampung Janis, Jakarta Barat.

Di dalam rumah, Kepolisian juga menemukan dan menyita beberapa lemabaran kertas cara membuat bom serta peralatan yang bisa dirakit menjadi bom termasuk bahan kimia.

Kepolisian menduga bom rakitan dan bahan peledak itu milik Muhamad Thoriq yang kabur dari rumah sebelum petugas datang.

Kini kepolisian tengah mencari keberadaan Thoriq dan menyelidiki keterkaitannya dengan kelompok teroris.

Penemuan bom rakitan di Jakarta oleh Kepolisian menyusul operasi polisi beberapa jam sebelumnya yang menangkap buronan polisi dan tersangka teroris bernama Firman di Depok, Jawa Barat.

Firman diduga terkait dengan beberapa peristiwa di Solo seperti penembakan terhadap anggota polisi di pos Polisi Singosaren dan pelemparan granat di Gladak.

Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar yang dihubungi Radio Australia malam tadi menjelaskan penangkapan Firman hasil pengembangan dan penyidikan dari penangkapan tersangka lainnya di Karang Anyar, Jawa Tengah.

“Firman yang ditangkap di Depok terlibat dalam pelatihan dan merancang aksi bersama dengan tersangka lainnya di Solo,” kata Boy Rafli.

Kepolisian masih mencari sisa kelompok Solo yang sempat melakukan pelatihan teror di kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Polisi memperikarakan kelompok ini mungkin berjumlah sekitar 10 orang.

Kelompok ini dicurigai mendapat pasokan senjata yang diselundupkan dari Filiphina.

Hal itu diketahui dari senjata yang disita oleh Detasemen 88 anti teror, usai baku tembak dengan dua pelaku teror yang tewas pasca menembak polisi.[abc]

Komentar